Liputan6.com, Jakarta - Skutik listik 'Lincah' mengawali debutnya di gelaran Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) di BSD, Tangerang, Rabu (30/1). Skutik listrik garapan Lincah Group tersebut diklaim memiliki kandungan lokal hingga 60 persen.
Lincah memiliki desain yang layaknya motor skutik pada umumnya. Pada bagian depan, Lincah menggunakan lampu depan projector, dan desain lampu sein yang terpisah dengan lampu utama.
Lampu seinnya terletak di bodi depan dan berbentuk cukup mungil. Lincah memiliki spakbor depan yang menyatu dengan bodi utamanya.
Advertisement
Bergeser ke sisi samping, Lincah memiliki desain footstep penumpang yang cukup unik yaitu berada masuk ke dalam sideskirt motor, sehingga akan sedikit menyulitkan ketika hendak mengeluarkan footstep penumpang. Jika diperhatikan sekilas posisi footstep ini terlihat seperti terlalu ke depan.
Untuk footstep depan sendiri menggunakan warna yang cukup menyala yakni warna merah. Untuk lampu belakang, Lincah menggunakan bohlam LED pada lampu remnya serta memiliki desain lampu sein yang terpisah dari lampu rem.
Untuk speedometer, Lincah menggunakan model cluster digital yang dilengkapi pula dengan indicator kapasitas baterai yang dapat menginformasikan sisa dari baterai tersebut.
Selanjutnya
Motor ini menggunakan sistem pengereman cakram pada bagian roda depan dan belakangnya serta menggunakan suspensi model pegas di kedua rodanya.
Lincah tidak menggunakan rantai sebagai pengegrak rodanya, melainkan menggunakan belt.
Lincah memiliki bagasi yang cukup luas di bawah joknya dan di dalam jok tersebut juga terdapat sakelar untuk arus listriknya. Colokan untuk melakukan charging terletak di bagian depan jok yang terletak diantara footstep depan.
Motor listrik ini menggunakan dua buah baterai LifePo4 berkapasaitas 2 kwh. Penggunaan dua buah baterai tersebut memungkinkannya untuk bekerja bergantian sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah panas.
Penggunaan dua baterai tersebut, dikatakan akan mampu membuat motor Lincah ini melaju sejauh 120 km tanpa mengisi ulang. Baterai tersebut terlihat diletakkan dibawah bodi motor.
Advertisement
Selanjutnya
Dari dua baterai tersebut diklaim dapat menghasilkan tenaga setara dengan 100 cc mesin konvensional. Motor listrik ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum yaitu 70 km/jam.
Keunggulan dari motor listrik Lincah menurut Kristian Sutikno selaku kepala engineering Lincah Group mengatakan bahwa “motor ini dapat melakukan re-gen tenaga baterainya, sehingga pada saat motor melakukan pengereman atau deselarasi, tenaga yang harusnya terbuang tersebut dapat mengisi kembali”.
Kristian juga menambahkan bahwa Lincah ini sudah dilengkapi dengan sistem ECU computerized dan dikatakan akan mampu bekerja dalam cuaca seperti di Indonesia.
Sumber: Otosia.com