Liputan6.com, Jakarta - Nissan telah memutuskan untuk menutup fasilitas produksinya di Indonesia, yang terletak di Kota Industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. Namun, keputusan tersebut, tenyata tidak membuat produksi all-new Nissan Livina berhenti.
Dijelaskan Evensius Go, Presiden Direktur PT Nissan Distributor Indonesia (NMDI), pihaknya masih akan terus menjual mobil keluarga tujuh penumpang tersebut di pasar Tanah Air.
Advertisement
"Penjualan all-new Nissan livina tetap berjalan, karena fasilitas produksinya join-an. Jadi, penjualannya masih tetap ada di diler kami," tegas Evensius, di sela-sela media briefing Nissan Magnite, Selasa (12/1).
Meskipun tidak melakukan produksi lagi, namun Nissan tetap fokus memberikan pelayanan purnajual, baik servis dan sukucadang.
"Jaringan sudah di-cover hampir seluruh kota besar di Indonesia, dan kami memang akan terus meningkatkan layanan purnajual ke konsumen. Dengan tim dan jaringan yang ada, dan ini menjadi fokus utama dan kami akan terus pertahankan," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Targetkan Penjualan 1 Juta Unit, Nissan Siapkan 12 Model Baru
Perubahan strategi aliansi Renault Nissan Mitsubishi memberikan kejutan besar di dunia otomotif. Nissan pun tidak malu-malu membocorkan rencana 4 tahun ke depan yang bertujuan untuk pertumbuhan berkelanjutan, stabilitas keuangan, dan profitabilitas perusahaan.
Lewat strategi baru, Nissan dipastikan mengurangi produksi global sebesar 20 persen, menjadi 5,4 juta unit per tahun. Begitu pula lini yang dipasarkan. Reduksinya tak tanggung-tanggung, sampai 14 produk. Menyisakan 55 dari 69 model. Siasat anyar pun mengubah peta fasilitas produksi Nissan.
Mereka ingin meningkatkan utilisasi pabrik hingga di atas 80%, dengan berencana menutup pabrik Barcelona di Eropa Barat. Sementara pabrik di Indonesia positif ditutup, dan dialihkan semua ke Thailand sebagai satu-satunya basis bagi regional ASEAN.
Nissan di Indonesia memang memiliki fasilitas di kawasan Purwakarta. Sebelumnya pabrik secara bertahap mengurangi aktivitas, dengan menyetop produksi mobil Nissan sejak Maret 2019. Sehingga hanya dipakai membuat mobil merek Datsun. Sempat ada kabar pabrik itu dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan Xpander dan Livina di fasilitas Mitsubishi di Cikarang. Namun rencana itu tampaknya kandas.
"Rencana transformasi kami bertujuan memastikan pertumbuhan yang stabil, ketimbang ekspansi penjualan berlebihan," ucap Makoto Uchida, Nissan Chief Executive Officer.
Advertisement