Mercedes-Benz Indonesia Mulai Merasakan Dampak Krisis Semikonduktor

Krisis semikonduktor yang terjadi di dunia, memang memengaruhi berbagai pabrikan otomotif termasuk Mercedes-Benz. Bahkan, pabrikan asal Jerman ini harus merasakan keterlambatan pengiriman produknya ke Indonesia karena masalah hal tersebut.

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Jul 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2021, 12:00 WIB
Logo Mercedes-Benz
(http://www.hdwallpapersnews.com/)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis semikonduktor yang terjadi di dunia, memang memengaruhi berbagai pabrikan otomotif termasuk Mercedes-Benz. Bahkan, pabrikan asal Jerman ini harus merasakan keterlambatan pengiriman produknya ke Indonesia karena masalah hal tersebut.

"Untuk saat ini kami sudah mengalami dampaknya, terutama untuk mobil-mobil yang CBU. Sehingga mengalami keterlambatan pasokannya untuk sampai di Indonesia. Dari pengalaman, ada yang keterlambatannya sampai tiga bulan dan ada satu model yang sampai empat bulan," ujar Deputy Director Sales Operation and Netrwork Development Mercedes-Benz Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, saat konferensi pers secara virtual belum lama ini.

Lanjut Kariyanto, pihaknya terus berkoordinasi dengan kantor pusat Mercedes-Benz, dan terus memonitor perkembangan terkait kelangkaan semi konduktor ini. Tapi, memang sejauh ini produk yang mengalami keterlambatan adalah model yang sesuai pesanan atau sudah dipesan terlebih dahulu.

"Kebanyakan model-model by order yang dipesan secara khusus oleh konsumen, sehingga secara volume tidak signifikan jumlahnya. Tetap tetap karena ini pesanan khusus, itu yang selalu kami jaga untuk memberikan update kepada para pelanggannya," tegasnya.

Selain mengalami keterlambatan (distribusi), kemungkinan juga bisa memengaruhi fitur yang ada di kendaraan. Sehingga pihak Mercedes-Benz tetap melakukan pemeriksaan adakah fitur yang tidak tersedia karena semikonduktor.

"Maka kami akan memberitahukannya kepada pelanggan-pelanggan kami atau diler untuk disampaikan secara transparan. Jadi itu update kami saat ini," pungkasnya.

Ribuan Mercedes-Benz Terjual di Semester I 2021

Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengirimkan 1.235 unit kendaraan sepanjang semester satu tahun ini. Dengan pencapaian tersebut, jenama mobil mewah asal Jerman ini mengalami peningkatan penjualan mobil sebesar 48 persen.

Dijelaskan Deputy Director Sales Operation and Netrwork Development MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto, di sepanjang semester pertama 2021, pihaknya telah meluncurkan lima model baru, baik Mercedes-Benz atau AMG.

Mulai dari new G Class final edition, new S Class, hingga A200 sedan dan GLA 200 yang merupakan model rakitan lokal.

"Berkat peluncuran model baru ini, tentu memberikan kontribusi penjualan pada semester pertama, dan berhasil mempertahankan posisi di segmen luxury di Indonesia," ujar Kariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/7/2021).

Sementara itu, market share Mercedes-Benz untuk semester pertama tahun ini, sebesar 41,9 persen atau 42 persen di segmen kendaraan premium Tanah Air.

Dari total penjualan, segmen SUV masih memiliki porsi yang cukup besar dalam kontribusi secara keseluruhan.

"SUV berkontribusi sebesar 51 persen, sedan 43 persen, dan gabungan van serta hatchback di porsi 6 persen," tegasnya.

Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar

Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar
Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya