Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi menghadirkan all-new Suzuki Ertiga Hybrid di Indonesia. Model ini tersedia dalam dua tipe dengan banderol mulai dari Rp 225,1 juta hingga Rp 292,3 juta on the road Jakarta.
Tidak hanya diniagakan di dalam negeri, mobil elektrifikasi yang diproduksi di Cikarang, Jawa Barat, itu juga akan diekspor ke berbagai negara.
"All new Ertiga Hybrid akan kami ekspor ke dua belas (12) negara, meliputi Asia Tenggara, Amerika Latin, Kepulauan Pasifik dan Karibia," terang Hady Surjono Salim, Deputy Sales and Marketing Director PT SIS saat peluncuran All New Suzuki Ertiga Hybrid di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022).
Advertisement
Ini membuktikan, produk yang dikerjakan oleh tangan-tangan piawai anak bangsa tersebut diterima oleh pasar mancanegara.
Sebelumnya, Donny Saputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales menyebut, Ertiga bermesin hybrid memiliki kandungan lokal cukup tinggi.
"Ertiga Hybrid diproduksi di pabrik kami di Cikarang. Jadi ini produk made in Indonesia. Kami bisa klaim tingkat kandungan lokalnya lebih dari 80 persen," jelasnya.
Teknologi Suzuki Smart Hybrid yang dibenamkan pada Ertiga ini membuatnya dapat diandalkan dalam hal efisiensi bahan bakar minyak (BBM). Apalagi kendaraan yang irit sangat dibutuhkan mengingat harga BBM tengah tinggi.
"Teknologi Suzuki Smart Hybrid ini mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar sehingga ramah lingkungan karena minim emisi gas buang," tambah Donny.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perawatan Suzuki Smart Hybrid Diklaim Tak Bikin Kantong Bolong
Menurut Strategic Planning Department Head PT SIS, Joshi Prasetya, biaya operasional alias perawatan pada mobil yang bakal disuntikan SSH akan sama saja. Artinya jika nanti Ertiga yang bakal dijejali mesin hybrid, konsumen tak perlu khawatir adanya biaya perawatan yang lebih mahal.
"Untuk perawatan hampir sama, justru kita tidak mengaplikasikan suatu teknologi yang kemudian terlalu jumping. Karena sasaran awalnya adalah teknologi atau kendaraan yang populer di masyarakat, masuk ke segmen yang dari harga bisa dibeli oleh masyarakat," kata Joshi, belum lama ini.
Joshi melanjutkan, tak lama lagi Suzuki bakal memperkenalkan produk elektifikasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Meski belum mengamini Ertiga hybrid yang bakal dilahirkan, namun dirinya memastikan produk yang dipilih adalah model yang populer dan cocok dijadikan kendaraan commuter.
"Kemudian jenis kendaraannya yang memang dibutuhkan, sehingga teknologi Smart Hybrid ini cocok dengan kendaraan sehari-hari. Secara karakteristik Suzuki itu memang bisa dibilang kendaraan yang dipakai untuk sehari-hari atau kendaraan pertama dan identitas ini yang tidak ingin kami hilangkan," pungkasnya.
Bila menilik konstruksi Suzuki Smart Hybrid di IIMS, setidaknya ada 2 komponen pembeda dengan mobil Suzuki tanpa SSH. Pertama adalah penyematan Integrated Smart Hybrid (SSH) yang menggantikan fungsi alternator konvensional dan pengaplikasian baterai Lithium-Ion berkapasitas 12V 6A.
Advertisement