Harga Ban Mobil Tidak Murah, Begini 7 Cara Merawatnya Agar Berumur Panjang

Ban mobil merupakan satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal. Jika tidak dirawat dengan baik, maka berpotensi rusak dan Anda harus siap-siap mengeluarkan dana ekstra karena harga ban mobil tidaklah murah.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 28 Feb 2023, 15:44 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2023, 15:43 WIB
Rack Steer Mengalami Kendala Teknis
Harga Ban Mobil Tidak Murah, Begini 7 Cara Merawatnya Agar Berumur Panjang. Credit: unsplash.com/Chinmay

Liputan6.com, Jakarta - Ban mobil merupakan satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal. Jika tidak dirawat dengan baik, maka berpotensi rusak dan Anda harus siap-siap mengeluarkan dana ekstra karena harga ban mobil tidaklah murah.

Contohnya saja ban Hankook Kinergy Eco2 (K435) berukuran 165\80 R13 dibanderol Rp 575.000. Jika sampai harus mengganti 4 ban, maka dana yang dikeluarkan Rp 2,3 juta. Agar ban mobil kesayangan bisa berumur panjang, Anda harus melakukan perawatan secara rutin. Dilansir laman goodyear-indonesia, terdapat 7 langkah perawatan ban mobil yang perlu diikuti.

7 Tips Merawat Ban Mobil 

1. Lakukan Perawatan Ban Mobil Secara Berkala

Pengecekan ban mobil bisa dilakukan setiap saat, sehingga tidak perlu memeriksa sebelum perjalanan jauh saja. Siapkan waktu setidaknya 30 menit untuk memonitor tekanan angin dan sisa ketebalan telapak ban. Ban serepnya jangan lupa untuk diperiksa.

2. Lakukan Rotasi Ban

Rotasi dibutuhkan untuk menjaga performa ban yang stabil, keausan menyebar secara merata dan stabilisasi saat melakukan manuver kendaraan. Tetapi bila Anda mau melakukan rotasi, lakukanlah dengan pengawasan teknisi profesional setelah kendaraan menempuh jarak antara 5.000 – 10.000 KM. Namun perlu diingat, rotasi ban kurang tepat dilakukan juka kaki-kaki kendaraan sudah dimodifikasi atau mobil menggunakan ban tipe directional.

 

Rahasia Agar Ban Mobil Awet

 

3. Memastikan Tekanan Angin Pada Ban

Tekanan angin berpengaruh pada masa pakai, pengereman, pemakaian bahan bakar dan stabilisasi kendaraan.

Dalam kondisi kekurangan angin, permukaan ban akan tertekuk di tengah karena kedua bahu ban yang lebih kokoh harus menopang seluruh beban. Keausan akan terjadi pada sisi samping, pengereman menjadi tidak maksimal dan kendaraan akan terasa berat sementara pemakaian bahan bakar menjadi bertambah.

Sebaliknya kelebihan tekanan angin, membuat ban cepat gundul pada sisi tengah, dan mobil terasa oleng saat bermanuver. Baik kelebihan tekanan angin atau kekurangan, semua berpengaruh besar pada kemampuan pengereman mobil karena ban tidak berfungsi maksimal (tidak seluruh permukaan ban menempel pada muka jalanan).

4.Perhatikan Beban Muatan Kendaraan

Kata kuncinya adalah, sebaran beban yang merata pada seluruh ruang kabin kendaraan. Perhitungkan beban tambahan di rak atas atau ekstra bagasi. Ban memiliki load index berbanding dengan speed ratingnya. Perkirakan total beban karena hal itu juga berpengaruh pada perhitungan tekanan angin dan pengereman.

 

Periksa ke Toko ban

5. Lakukan Spooring dan Balancing

Perawatan lain yang dilakukan agar ban tetap awet adalah dengan membawa kendaraan roda empat Anda untuk spooring dan balancing. Alignment ke-empat roda dibutuhkan agar ban mobil kembali pada posisi awal. Sehingga perputaran ban lebih nyaman. Sementara balancing dilakukan agar ban seimbang seluruh putarannya.

    3 Tanda Mobil Perlu Spooring dan Balancing:

  • Adanya getaran pada ban yang menyebabkan setir ikut bergetar, terutama jika kendaraan melaju pada kecepatan di atas 80 km/jam.
  • Ban yang tidak bisa lurus meskipun setir sudah diarahkan pada kondisi lurus atau normal.
  • Sebaiknya spooring dan balancing dilakukan secara berkala setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali.

6. Gaya Berkendara Berpengaruh pada Masa Pakai Ban

Gaya Stop-Go, sering melakukan rem mendadak, skiding atau mendencitkan kendaraan lebih berpotensi membuat ban menjadi botak tidak merata. Sehingga masa penggunaan ban jadi lebih pendek, Anda pun harus lebih sering menggantinya atau perjalanan mengemudi Anda jadi tidak menyenangkan. Tetapi yang lebih berbahaya adalah bahwa risiko kecelakaan meningkat karena kondisi ban botak tidak merata, 30% lebih tinggi potensi tergelincir saat ban melakukan pengereman.

7. Perhatikan Kondisi dan Kualitas Ban Cadangan

Meskipun disebut sebagai cadangan, faktanya kondisi ban cadangan juga tidak boleh luput dari pengawasan dan pengecekan secara berkala. Sebab kita tidak pernah tahu kapan ban cadangan akan berguna. Jangan sampai kondisi ban cadangan tidak prima dan tidak bisa digunakan pada saat yang dibutuhkan.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya