Liputan6.com, Jakarta - Layanan Hyundai Mobile Charging, menjadi salah satu hal yang penting untuk menjaga kepuasan para pemilik mobil listrik asal Korea Selatan. Para pemilik mobil listrik Hyundai di Medan, Sumatera Utara, kini tidak perlu khawatir saat kehabisan baterai di tengah jalan.
Melalui Hyundai Mobile Charging tersebut, konsumen tidak perlu lagi khawatir karena tim support dari bengkel resmi Hyundai akan segera menemui konsumen di lokasi ketika pemilik mobil listrik membutuhkan bantuan.
“Kehadiran Mobile Charging di Medan ini menjadi salah satu langkah aktif kami untuk terus memperluas fasilitas pendukung ekosistem mobil listrik di Indonesia. Diharapkan upaya ini akan membantu pelanggan untuk dapat menikmati mobilitas dengan lebih aman karena tidak perlu khawatir untuk mengisi daya mobil listrik dalam situasi darurat," jelas Putra Samiaji, Head of Before Service Department PT HMID, dalam keterangan resminya.
Advertisement
Untuk konsumen yang ingin mendapatkan layanan darurat tersebut, mereka bisa mengakses layanan Mobile Charging dengan menghubungi customer care 24 jam lewat Hyundai Call Center 0800 1 878 878.
Setelah menghubungi nomor tersebut, tim teknisi akan sgera mendatangi lokasi permintaan yang diajukan untuk melakukan proses pengisian daya.
Hyundai memberikan akses fasilitas Mobile Charging secara gratis bagi pengguna mobil listrik Hyundai dalam jangkauan hingga 80 km dari lokasi dealer penyedia layanan tersebut.
Hyundai Mobile Charging Service ini menjadi fasilitas dan layanan yang melengkapi seluruh lini dalam ekosistem EV Hyundai.
Saat ini fasilitas Mobile Charging sudah bisa diakses oleh pelanggan di sejumlah kota besar, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar serta kini telah hadir di kota Medan.
Karir Toyota Camry di Jepang Berakhir, Begini Kondisi Penjualannya di Indonesia
Toyota Motor Corporation (TMC) berencana untuk menghentikan penjualan Camry di pasar Jepang. Hal tersebut, dikarenakan penjualan sedan mewah di Negeri Tirai Bambu terus merosot, dan hanya terjual sebanyak 6.000 pada tahun lalu.
Jumlah penjualan Toyota Camry tahun lalu di Jepang, kontribusinya hanya 1 persen dari total pasar model tersebut di seluruh dunia yang mencapai 600 ribu unit.
Penjualan Toyota Camry sendiri merosot di Jepang, hal itu disebabkan oleh krisis cip semikonduktor. Dengan begitu, penjualan model SUV dan minivan lebih populer di Jepang, sehingga mengurangi permintaan sedan.
Sementara itu, penjualan Toyota Camry di Indonesia merupakan sedan kelas atas. Model ini dipasarkan dalam dua varian, yakni 2.5V dan Hybrid.
Diimpor dari Thailand, varian V dijual Rpp 771,3 juta (on the road), sementara varian Hybrid lebih mahal: Rp 909,4 juta.
Berdasarkan data impor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak 2019 tren penjualan Camry di Tanah Air cenderung menurun.
Sebelum pandemi Covid-19, pasar Camry masih tinggi. Total pasarnya pada 2019 mencapai 1.723 unit. Dari tiga varian yang dijual, varian paling laris adalah 2.5V sebanyak 1.331 unit.
Advertisement