Masih Andalkan Brio, Honda Catatkan Penjualan 9.019 Unit pada Februari 2024

Liputan6.com, Jakarta - Pada Februari 2024, PT Honda Prospect Motor (HPM) mencatatkan penjualan total secara retail atau dari diler ke konsumen sebanyak 9.019 unit.

Honda Brio menjadi model dengan penjualan terbanyak yaitu 4.418 unit, kemudian HR-V sebanyak 1.605 unit, WR-V terjual 1.348. Setelah itu, Honda BR-V terjual 983 unit, City Hatchback RS terjual 135 unit, all new Civic RS terjual 75 unit, all new Accord terjual 33 unit, Mobilio terjual 18 unit, new City terjual 12 unit dan all new Civic Type R terjual 4 unit.

Sementara itu, salah satu sport utility vehicle (SUV) Honda, yaitu all new CR-V mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 11 persen pada Februari 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Secara total, model dari pabrikan berlambang huruf H ini, berhasil terjual secara retail sebesar 388 unit.

Varian hybrid atau e:HEV menjadi yang paling diminati, dengan menyumbang sebanyak 73 persen dari total penjualan atau sebanyak 285 unit.

Sejak diluncurkan pada ajang pameran GIIAS 2023, all new Honda CR-V telah mencatatkan penjualan secara total sebanyak 2.210 unit, dan sebanyak 1.586 unit merupakan varian e:HEV.

Yusak Billy selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM mengatakan, kenaikan penjualan all new Honda CR-V khususnya untuk varian hybrid, menandakan bahwa konsumen semakin yakin dengan teknologi hybrid Honda yang menawarkan efisien bahan bakar yang lebih baik dan teknologi yang praktis.

"Kami optimis menjelang musim Lebaran tren pasar semakin bertumbuh didukung permintaan konsumen terhadap produk Honda. Oleh karena itu serta kami juga menawarkan berbagai program penjualan spesial yang memudahkan konsumen untuk memiliki mobil Honda," jelas Billy, dalam keterangan resmi, Minggu (17/3/2024).

 Nissan Motor dan Honda Motor mengumumkan secara resmi bahwa kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman kemitraan strategis dalam pengembangan kendaraan listrik dan kendaraan pintar, setelah sebelumnya dilaporkan oleh media Jepang bahwa keduanya tengah dalam perbincangan kemungkinan kerjasama.

Upaya gabungan antara dua raksasa otomotif Jepang ini dilakukan demi percepatan elektrifikasi menuju masyarakat karbon netral dan nol kematian dari kecelakaan lalu lintas, dua hal yang menjadi sorotan dunia industri otomotif hari ini.

Ruang lingkup kerja sama antara keduanya mencakup studi dan pengembangan platform perangkat lunak otomotif, komponen inti kendaraan listrik, dan produk-produk komplementer lainnya.

Kedua perusahaan telah mencapai kesepahaman bahwasanya mereka perlu menggabungkan kekuatan dan menjajaki kemungkinan kolaborasi lebih luas di masa depan.