MUI: Pilgub Jabar Harus Bebas SARA dan Politik Uang

MUI meminta pilkada di 16 kabupaten kota dan Provinsi Jawa Barat bebas dari SARA serta politik uang.

oleh Arie Nugraha diperbarui 21 Feb 2018, 19:26 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 19:26 WIB
Pengundian nomor urut empat paslon di Pilkada Jabar 2018 (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)
Pengundian nomor urut empat paslon di Pilkada Jabar 2018 (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pilkada di 16 kabupaten kota dan Provinsi Jawa Barat bebas dari SARA serta politik uang. 

Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar menyatakan, hukum politik uang dalam Islam untuk yang memberi maupun menerima dipastikan masuk neraka.

"Memilih pemimpin sebagaimana diamanatkan oleh fatwa itu wajib hukumnya karena itu kami mengundang seluruh paslon. Jadi, keempat paslon kita undang, kita hadirkan untuk berdialog dengan peserta," kata Rafani Achyar di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Bandung, Rabu, (21/2/2018).

Rafani Achyar menyebutkan, sampai pertengahan acara MUI berlangsung, hanya calon gubernur Jabar Tubagus Hasanuddin yang datang.

Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin berkomitmen tidak akan melakukan politik uang atau politisasi SARA dalam berkampanye.


Larang Fitnah

Pilkada Jabar
Empat bakal pasangan calon Pilkada Jabar menjalani tes kesehatan. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

"Saya itu mantan pejabat, petugas keamanan ya tidak mungkinlah saya melakukan hal seperti itu," kata TB Hasanuddin.

Dia mengaku telah memerintahkan kepada seluruh pendukungnya tidak fitnah, berburuk sangka, memojokkan orang lain, karena selain melanggar aturan juga menyalahi agama. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya