Liputan6.com, Jakarta Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Haryadi mengatakan ada sisi menarik sekaligus “keanehan” dalam survei Pilgub Jawa Timur (Jatim) yang dirilis Lembaga riset dan konsultan politik, Poltracking Indonesia yakni soal akseptabilitas dan popularitas Cawagub Khofifah, Emil Dardak.
Dalam hasil survei yang dirilis langsung oleh Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha tersebut, tingkat popularitas Emil Dardak mencapai 44,5 persen tetapi anehnya tingkat akseptabilitasnya lebih tinggi yakni 44,9 persen.
“Agak anehnya adalah soal data akseptabilitas Emil Dardak yang lebih tinggi dari popularitasnya. Ini sesuatu yang aneh. Di mana-mana, tingkat akseptabilitas itu di bawah atau maksimal sama dengan popularitasnya. Ibarat kata tak kenal maka tak sayang," ujar pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Haryadi, Minggu (18/3/2018).
Advertisement
Menurut Haryadi, di kalangan politisi, Poltracking dikenal sebagai langganan dari Partai Demokrat. Hal itu yang membuat dirinya menilai ada keraguan dalam melihat hasil survei ini. "Poltracking itu kan memang langganan Partai Demokrat, nah dengan hasil temuan tadi (Akseptabilitas Emil lebih tinggi dari pada popularitasnya) Saya agak meragukannya," ujarnya.
Selain itu, hasil survei yang dirilis juga masih menunjukkan tingginya Undecided Voters (belum menentukan pilihan) di Pilgub Jatim. Hal ini artinya pertarungan antara Khofifah dan Gus Ipul masih sangat ketat.
“Masih sangat ketat karena Undecided Voters dan Swing Voters juga tinggi. Tetapi dengan melihat angka akseptabilitas Emil lebih tinggi dari pada popularitasnya tadi maka survei ini sebaiknya tidak dipercaya 100 persen," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Lembaga Survei Poltracking Indonesia melakukan survei Pilkada 2018 untuk calon-calon gubernur Jawa Timur. Dalam survei tersebut diklaim Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak mendapatkan 42,4 persen, serta pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarnoputri dengan 35,8 persen. Sebanyak 21,8 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
(*)