PPP: Peluang Gatot Nurmantyo di Koalisi Jokowi Sudah Tertutup

Dia pun menyebut jika Gatot berpaling ke Partai Garuda, itu sudah diprediksi tak bisa maju menjadi presiden atau wakil presiden di Pilpres 2019.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Mar 2018, 09:14 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 09:14 WIB
Jokowi dan Jusuf Kalla Buka Bersama di Mabes TNI
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri buka puasa bersama dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan para prajurit TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua PPP Romahurmuziy atau Romi mengatakan, peluang mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk masuk ke partai koalisi pendukung Jokowi, jelas sudah tertutup. Gatot dikabarkan akan maju menjadi calon presiden di Pilpres 2019. Ia tengah mencari partai yang mendukungnya.

"Minggu lalu Partai Gerindra menyampaikan peluang Pak Gatot melalui Gerindra sudah tertutup. Sementara lima partai politik ini sudah mendukung Pak Jokowi. Jadi peluang Pak Gatot diusung hanya kalau Demokrat, PAN, dan PKB berkoalisi," ucap Romi di kantornya, Jakarta, Senin, 26 Maret 2018.

Dia mengatakan jika Gatot berpaling ke Partai Garuda, langkahnya sudah diprediksi tak akan berlanjut.

"Kalau Pak Gatot bergabung dengan Partai Garuda, 2019 ini enggak dapat dukungan partai politik. Karena Partai Garuda enggak ada kursi. Sementara untuk maju harus 20 persen kursi atau 112," ungkap Romi.

Karenanya, dia menyarakan Gatot untuk memilih partai yang mendapat kursi.

"Jadi saya sarankan kepada Pak Gatot kalau mau bergabung, ke partai yang dapat kursi. Supaya mendapat dukungan menjadi capres," tegas Romi.

Selain itu, dia juga berharap PKB dan PAN segera memastikan sikap, apakah mendukung Jokowi atau tidak. Meski demikian, jika keduanya berubah haluan, Romi tak mempermasalahkan.

"Kita tahu persis 2014 lalu, angkanya cukup ketat. Lima lawan empat partai. Kali ini ada lima partai yang di sini dan kita belum tahu sikap dua partai dalam koalisi Jokowi, PAN, dan PKB. Kita tunggu dan kita harapkan bergabung. Tapi kalau memiliki sikap berbeda itu adalah hak mereka," ucap Romi.

Konsisten Dukung Jokowi

Pertemuan Jokowi-Muhaimin
Presiden Jokowi bertemu Muhaimin Iskandar di Istana Negara

Romi memastikan koalisi pendukung Jokowi adalah gabungan antara nasionalis-religius. Bahkan, menurut Romi, perpaduan ini bisa saja mencerminkan capres-cawapres yang akan diusung.

"Saya katakan, justru keberadaan PPP itu memastikan koalisi yang terbentuk dari lima parpol pendukung itu adalah koalisi nasioalis-religius. Tentu ini akan terefleksikan juga dalam pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan kita usung," ungkapnya.

Dia menepis ada rivalitas PPP dengan PKB. Menurutnya, jika partai sudah tergabung dalam koalisi, hal semacam itu tak akan muncul. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya