Max Sopacua: Obsesi Partai Demokrat di Pilpres Adalah AHY

Demokrat belum menentukan sikap dengan siapa dia akan berkoalisi pada Pilpres nanti. Begitu pula belum ada pembahasan soal kemungkinan terbentuknya poros ketiga.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Jul 2018, 20:33 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 20:33 WIB
Pake Seragam Demokrat, SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono sebegai Kogasma
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memegang bendera saat pengukuhan sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk Pemilukada dan Pilpres 2019, Jakarta, Sabtu (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Tinggi Partai Demokrat belum mendapatkan hasil signifikan pada rapat perdananya terkait sikap politiknya menghadapi Pilpres 2019 mendatang.

"Belum, masih penjajakan semua. Kita baru pertemuan pertama," ujar anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua di rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018).

Demokrat belum menentukan sikap dengan siapa dia akan berkoalisi pada Pilpres nanti. Begitu pula belum ada pembahasan soal kemungkinan terbentuknya poros ketiga.

Namun Max memastikan, Demokrat memiliki obsesi mengusung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pada kontestasi pemilihan presiden.

"Obsesi pertama dari Demokrat itu AHY. Apakah sebagai cawapres atau nanti di tahun ini atau 2024, itu adalah obsesi Partai Demokrat," ucap Max.

Namun, Max melanjutkan, obsesi tersebut tidak bisa ditentukan sendiri oleh Partai Demokrat.

"Kita lihat situasi kondisi yang berkembang di masyarakat maupun di dunia politik kita. Tuhan mengizinkan tidak? Masa orang tampil untuk kalah. Kan enggak mau," tuturnya.

Namun dia tidak mengatakan, nama AHY menjadi salah satu syarat koalisi Partai Demokrat pada Pilpres 2019 mendatang. Hanya saja peluang-peluang untuk 'mengawinkan' AHY terus diupayakan.

"Bagaimanapun juga peluang itu ada. Ya peluang itu untuk bicara lanjutan dengan partai koalisi lain. Jadi selalu ada opsi. Entah Demokrat punya opsi apa, apakah opsi kita bisa diterima dengan yang lain, ya tergantung," Max menandaskan.

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya