Cucu Bung Hatta Protes Kakeknya Disamakan dengan Sandiaga, Ini Respons Djarot

Cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta, keberatan dengan pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut Sandiaga Uno memiliki kesamaan dengan Bung Hatta.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 27 Okt 2018, 03:12 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 03:12 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Pembina Bara Baja Djarot Saiful Hidayat berpose saat pemotretan di kantor KLY, Jakarta, Rabu (19/9). Sebelumnya, Djarot menjabat Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta sejak 9 Mei 2017 menggantikan Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Cucu Wakil Presiden Muhammad Hatta atau Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta tidak terima kakeknya disamakan dengan Sandiaga Uno. Mantan Gubernur DKI Jakarta dan politikus PDIP, Djarot Saiful Hidayat pun setuju dengan Gustika.

"Aku lebih suka sama komen cucunya," ujar Djarot di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Menurutnya, yang paling berhak untuk berkomentar akan hal tersebut adalah cucu dari Bung Hatta sendiri. Tetapi, Djarot turut membenarkan bahwa diidentikkannya Sandiaga Uno dengan Bung Hatta tidaklah tepat.

"Begini loh, wong cucunya saja bilang enggak cocok, apalagi saya enggak ada hubungan family sama Bung Hatta, ya pasti enggak cocok lah. Wong cucunya saja bilang enggak cocok," kata Djarot.

Sebelumnya, cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta, angkat bicara soal klaim juru bicara capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam posting-an video yang diunggah di media sosial, Dahnil menyebut Sandiaga Uno memiliki kesamaan dengan Bung Hatta.

Dalam video berdurasi 2 menit 11 detik yang diunggah di dalam laman Twitter Wasekjen PAN yang juga jubir Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini, Dahnil tidak sendiri. Dia bersama empat juru bicara tim kampanye Prabowo-Sandiaga. Mereka adalah dokter Irene mewakili Gerindra, Faldo Maldini, dokter Gamal Albinsaid, dan politikus muda PKS Pipin Sopian.

Tema perbincangan kelimanya adalah mengenai mengapa mereka merasa pantas Prabowo-Sandiaga memimpin Indonesia.

"Karena gua percaya cuma Prabowo-Sandi yang bisa bikin bangsa ini dari jongkok sampai berdiri tegak," ujar Faldo menjawab pertanyaan Dahnil.

Sementara Iren menjawab, bahwa kebijakan yang dibangun Prabowo-Sandi mendukung pada kepentingan kaum perempuan, yaitu emak-emak.

"Kalo gua suka banget kata-kata Partai Emak-Emak itu, kebijakannya mendukung emak-emak, yaitu kesehatan ibu dan anak serta pendidikan itu penting untuk masa depan Indonesia," tutur Irene.

Lain hal dengan Pipin. Politikus muda PKS ini menuturkan bahwa dia melihat sosok Sandiaga sebagai perwakilan kaum muda yang teladan. Terlebih dari sisi agama.

"Gue butuh pemimpin muda, cerdas dan saleh, dan Bang Sandi itu dawam puasa Senin Kamis. Ajuddu Haq-nya itu yang disukai. Pemimpin yang teladan," ungkap Pipin.

Alasan lain dilontarkan dokter Gamal. Menurut dia, sosok capres-cawapres yang mereka dukung adalah sosok yang dianggap mumpuni dalam menyelesaikan persoalan ekonomi bangsa saat ini.

"Kalau saya ibaratkan mereka ini dynamic duo. Jadi, hari ini kita sepakat menghadapi masalah ekonomi. Oleh karena itu, mereka adalah sosok yang compatible dengan permasalahan yang kita hadapi hari ini dan tantangan di hari-hari ke depan," kata Gamal.

Berbeda dengan jawaban keempat rekannya. Dahnil memberikan jawaban bahwa dia menyandingkan sosok Prabowo-Sandiaga dengan sosok Bung Karno dan Bung Hatta.

"Mereka seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta. Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jenderal Soedirman. Sedangkan Bang Sandi adalah bagian baru dari Bung Hatta," ucap Dahnil.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Respons Dahnil

Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara soal keberatan cucu Wakil Presiden Muhammad Hatta atau Bung Hatta. Gustika Jusuf Hatta tidak terima kakeknya disamakan dengan Sandiaga Uno.

Dahnil sempat mengklaim Sandiaga Uno memiliki kesamaan dengan Bung Hatta dalam sebuah posting-an video.

"Saya berterimakasih dia marah, ketika kami berusaha meneladani beliau. Saya pahami saja. Dan tentu setiap kepemimpinan hari ini berusaha mencari teladan, kalau dia marah kami berusaha meneladani Bung Hatta, ya ndak apa," katanya saat dihubungi, Kamis (25/10/2018).

Menurut Dahnil, ia tak bermaksud menyamakan Sandiaga dengan Bung Hatta. "Itu keliru, yang betul adalah bagaimana caranya Bang Sandi itu bisa tiru Bung Hatta. Kenapa Bung Hatta karena sejak awal Bang Sandi ingin belajar banyak dan meneladani konsepsi pemikiran ekonomi Bung Hatta," ucapnya.

"Jadi semangat Bung Hatta itu harus jadi role model bagi kepemimpinan di masa akan datang," tambahnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya