Begini Kata Rudy soal Pilkada 2020 Saat Covid-19 Melonjak

Menurut Rudy, pilkada merupakan tugas KPU.

diperbarui 14 Jul 2020, 14:13 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2020, 13:23 WIB
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo
Wali Kota SOlo FX Hadi Rudyatmo saat akan melepas kelulusan pemudik yang menjalani karantina di Graha Wisata Niaga Solo, Kamis (7/5).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Jakarta - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy enggan berkomentar terkait kelanjutan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020 dengan jumlah kasus Covid-19 yang kembali meningkat. 

Dimintai tanggapannya ihwal agenda Pilkada Solo 2020, Rudy pun enggan memberikan tanggapan. Menurut dia, Pilkada merupakan tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Itu kan tugas KPU. Takon KPU wae noh, jangan saya," ujar dia, Senin, 13 Juli 2020. 

Sebagai Wali Kota Solo, Rudy mengaku tugasnya sebatas menganggarkan dana untuk pelaksanaan Pilkada. Sedangkan terkait statusnya sebagai Ketua DPC PDIP Solo, Rudy juga enggan berkomentar banyak soal pilkada.

Termasuk saat ditanya ihwal rekomendasi cawali-cawawali Solo dari PDIP, dia mengaku itu bukan kewenangannya. Dia mengarahkan wartawan bertanya langsung ke DPP PDIP.

"Takono kana (DPP PDIP), aku kan kari nampa," kata dia.

Menurut Rudy, sampai saat ini belum ada undangan dari DPP PDIP untuk mengambil surat rekomendasi cawali-cawali yang akan diusung di Pilkada Solo 2020. Dia pun membantah terkait agenda ke Jakarta yang dibatalkan baru-baru ini terkait rekomendasi itu.

Agenda ke Jakarta itu, menurut Rudy, terkait operasional bus Batik Solo Trans (BST).

"Saya mau ke Menteri Perhubungan masalah BST tapi nggak jadi," urai dia.

Ditanya apakah dalam agenda itu dirinya juga akan mampir ke DPP PDIP, Rudy menampiknya. "Oh ndak (tidak mampir)," imbuhnya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menunggu Rekomendasi Cawali-Cawawali

Rudy menerangkan DPC PDIP Solo tinggal menunggu terkait rekomendasi cawali-cawawali itu. Bila rekomendasi turun, Rudy memastikan DPC PDIP Solo akan langsung bekerja demi memenangi Pilkada 2020.

"Nek rekomendasi turun sekarang ya nyambut gawe, nek sesuk ya nyambut gawe," jelasnya. 

Sebagaimana diinformasikan, situasi Covid-19 Solo yang sempat beberapa hari tak ada penambahan kasus, tiba-tiba melonjak dengan tambahan 18 kasus dalam sehari, pada Minggu, 12 Juli 2020. 

Setelah itu, pada Senin bertambah lagi satu kasus lagi, yakni seorang pasien dalam pengawasan atau PDP asal Joglo, Banjarsari, yang naik status jadi positif Covid-19.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya