Pengamat Sebut Peluang Petahana Menangkan Pilkada Tangsel Lebih Tinggi

Dedi meragukan terjadi peningkatan elektabilitas kandidat secara drastis ketika masih berada di masa kampanye.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Nov 2020, 18:20 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 17:03 WIB
3 bakal pasangan calon Pilkada Tangsel menjalani tes kesehatan, Selasa (8/9/2020).
3 bakal pasangan calon Pilkada Tangsel menjalani tes kesehatan, Selasa (8/9/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, peningkatan elektabilitas calon kepala daerah secara signifikan hanya dalam kurun dua bulan secara teori sulit dilakukan. Menurutnya, peningkatan elektabilitas di masa kampanye, atau ketika jeda sebelum waktu pemilihan, cukup sulit terjadi. 

"Cukup sulit terjadi, peningkatan elektabilitas kandidat secara drastis akan terjadi pada dua momen. Pertama saat penentuan kandidat, yakni ketika ada tokoh berpengaruh yang semula akan ikut bertarung, lalu gagal daftar dan mengalihkan dukungan," ungkap Dedi, Jumat (20/11/2020). 

Lalu, kedua pada waktu pemilihan. Menurut Dedi, menaikkan elektibitas banyak faktor, selain semakin gencar kampanye, juga karena ada staregi pamungkas, entah karena janji-janji politik atau hal lainnya.

Karenanya, Dedi meragukan terjadi peningkatan elektabilitas kandidat secara drastis ketika masih berada di masa kampanye. Apalagi selama pandemi Covid-19 gerak kampanye kandidat dibatasi, salah satunya dengan pembatasan jumlah massa yang diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020. 

"Kalau masih di masa kampanye, peningkatan drastis sulit terjadi. Jadi ini adalah anomali," katanya.

Sementara Direktur Riset Kantor Konsultan Politik Konsepindo, Sapraji mengatakan, salip menyalip sebelum waktu pencoblosan adalah hal biasa dalam Pilkada, tetapi biasanya terjadi pada kontestan yang sama-sama kuat.

Dalam hal disalipnya pasangan Benyamin-Pilar oleh Muhamad-Saras, dia menilai hal itu cukup mengejutkan, jadi wajar kalau menjadi perbincangan. 

Sapraji menyampaikan, lembaga survei Konsepindo Research and Consulting telah beberapa kali menyelenggarakan survei Pilkada Tangsel, namun tidak mendeteksi adanya stagnansi pada pasangan Benpilar.

Dalam survei lembaganya, Benpilar juga tidak pernah mengalami penurunan elektabilitas, tapi memang kenaikannya lamban karena posisi elektabilitasnya sudah cukup tinggi. 

"Pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan elektabilitasnya sudah di atas angka 40 persenan, sementara Muhamad-Saras masih di angka 20 persenan lebih. Selisih kedua paslon masih di atas 10 persenan. Kita akan turun lagi survei akhir November ini," ujarnya saat ditemui di kantornya di kawasan BSD.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mesin yang Berpengalaman

Sapraji sendiri berpendapat, di ujung pertarungan akan terjadi kontestasi yang seru. Ibarat mesin yang sudah panas, di ujung akan saling meraung, mesin yang pengalaman akan menang. 

"Nah mesin Benyamin ini cukup berpengalaman ikut balap pilkada. Pilkada sekarang ini adalah kali ketiga buatnya, dua pilkada sebelumnya Benyamin selalu unggul," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya