Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengaku anggota tim pemenangan bertambah. Kendati demikian, dia masih merahasiakan siapa saja yang tergabung dalam tim pemenangan tersebut.
"Nanti akan ada banyak lagi tambahan teman-teman saudara kita yang akan masuk," ujar Arsjad saat ditemui awak media di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu 1 Oktober 2023.
"Jadi pelan-pelan, ini kan timnya harus berjalan dulu. Karena apa? Karena sambil berjalan banyak ingin bergabung, nah pelan-pelan. Tapi, nanti dulu boleh dong (nama-nama diumumkan)," tambahnya.
Advertisement
Ia juga mengatakan bahwa tenggat waktu pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 25 Oktober 2023. Untuk itu, tim pemenangan Ganjar Pranowo akan difinalisasi pada akhir minggu ini. Namun, semua proses finalisasi tersebut melalui berbagai tahapan.
"Kami kan sudah katakan terakhir waktu konferensi pers bahwa kami lagi finalisasi dan ini pada akhir minggu ini dilakukan finalisasi. Ini kan masih hari Minggu, nantinya kita akan tahapan, tahapan satu, tahapan dua, bukan apa, karena banyak kan kita harus inklusif," jelas Arsjad.
Ia menegaskan bahwa proses rekrutmen tim pemenangan Ganjar ini juga melalui tahap perencanaan dan menghitung budget agar terlaksana dengan lancar.
"Bayangkan ini kayak start up, yang mesti melakukan secepatnya merekrut sebanyak-banyaknya, melakukan semua proses perencanaan, planning, logistik segala macam budget-nya, jadi mohon tolong bantuannya juga, karena kita melakukan semua seketika sekaligus bersamaan," tuturnya.
Diketahui, ada beberapa Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo yang terdiri dari Ketua Tim, yaitu Arsjad Rasjid, kemudian ada Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar, yaitu Mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Andika Perkasa; Mantan Wakapolri, Komjen Pol (purn) Gatot Eddy Pramono; Ketua Harian Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB); Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Benny Rhamdani dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Angela Herliani Tanoesoedibjo.
Strategi Pemenangan
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid menyampaikan strategi pemenangan Ganjar dalam memenangkan Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Arsjad di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu.
"Jadi tadi saya sebagai narasumber untuk menjelaskan kurang lebih bagaimana strategi daripada pemenangan untuk pemenang daripada mas Ganjar Pranowo sebagai presiden," kata Arsjad saat ditemui awak media.
Ia juga menyampaikan kepada seluruh kader PDIP agar menciptakan pemilu yang asyik dan tenang. Pasalnya, dengan adanya solidaritas dari seluruh kader, maka suasana pemilu yang tenang bakal tercipta.
"Tadi menjelaskan bagaimana juga solidaritas kami, terus memastikan juga bahwa dalam pemilu ini kami mesti yang asyik-asyik, mesti yang tenang, kami saling membahas gagasan, karena penting sekali," ujarnya.
"Jadi, kami ingin bahwa pemilu ini juga bergotong royong bersama-sama memastikan aman, dan memastikan bagaimana strategi untuk pasti memenangkan Ganjar," tambah dia. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kader PDIP harus serius dalam memenangkan Pemilu 2024. Hal tersebut merupakan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menggembleng kader selama 2,5 jam.
"Hari ini juga menerima pembekalan, gemblengan dari Ibu Megawati Soekarnoputri selama dua setengah jam. Juga bagaimana kerja sama pemenangan Pemilu Presiden dengan PPP, Perindo, dan Hanura, serta merangkul kekuatan relawan (turut dibahas)," kata Hasto kepada wartawan di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Megawati, lanjut Hasto, juga menegaskan tentang pentingnya saksi pemilu, serta regu penggerak pemilih yang juga harus dipersiapkan.
Politikus asal Yogyakarta ini menuturkan, Megawati mengingatkan agar seluruh kader PDIP dalam Pemilu 2024 untuk bergerak turun ke bawah menyatu dengan rakyat.
"Tiga pilar partai harus bergerak tanpa ragu-ragu. Bergerak dengan penuh keyakinan, penuh narasi, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang pangan dan pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia, melalui peningkatan kualitas pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, dan partai menyelesaikan masalah-masalah rakyat. Bahkan persoalan terkait stunting pun dibahas secara detail," jelas Hasto.
Advertisement