Liputan6.com, Jakarta Polisi menerjunkan kurang lebih 2.992 personel untuk mengamankan debat pamungkas Pilpres 2024 yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya akan mengadakan rekayasa lalu lintas jelang para paslon capres-cawapres hadir di lokasi debat pamungkas Pilpres 2024.
“Mendekati 19.00 WIB, di saat para capres-cawapres akan mendekati ke lokasi, kami akan mengatur arus lalu lintas agar bisa datang tepat waktu, termasuk juga bagi para undangan VIP, para ketua partai dan sebagainya,” kata dia kepada awak media, Minggu (4/2/2024).
Advertisement
Susatyo pun berharap agar para pendukung masing-masing calon bisa menjaga ketertiban dan aturan yang berlaku jika hadir di arena debat capres.
“Ya kami akan mencoba pola agar massa pendukung non undangan ini berada di luar lobi dari JCC,” ujarnya.
Sebelumnya, debat kali ini mengusung tema yaitu Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Debat sendiri akan terbagi dalam enam segmen. Pertama yakni pembukaan yang berisi gagasan yang disampaikan bergantian oleh para kandidat.
Segmen kedua dan ketiga adalah sesi tanya jawab terkait tema yang dikondisikan panelis. Segmen empat dan lima yakni tanya jawab bebas antar kandidat terkait tema debat. Segmen keenam atau terakhir adah closing statement atah pernyataan penutup.
Peluang Terakhir
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo jelas punya misi besar untuk menyalip elektabilitas capres nomor 02 Prabowo Subianto yang anteng nangkring di puncak sejak beberapa bulan terakhir.
Anies dan Ganjar dinilai akan mengeluarkan semua kemampuannya untuk menaikkan elektabilitasyang saat ini berada di posisi dua dan tiga, berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, menilai debat terakhir pilpres 2024 bakal berlangsung seru karena akan menjadi pertaruhan bagi para capres, terutama Anies Baswedan dan Ganjar, untuk mendongkrak elektabilitas.
Menurut Ujang, debat terakhir nanti akan menjadi ajang para capres memperebutkan suara masyarakat yang masih galau dalam menentukan pilihannya di pilpres 2024.
"Debat pemungkas akan menentukan. Karena menurut survei, bagi yang masih galau atau undecided voters atau swing voters, akan menentukan pilihannya ketika debat terakhir sudah ditonton. Jadi saya melihat bahwa nanti kandidat itu akan habis-habisan, akan gaspol untuk bisa mendapat perhatian pemilih, terutama dari mereka yang swing voters, yang masih galau. Kan kalau Litbang Kompas ada 28,7 persen," ujar Ujang kepada Liputan6.com, Jumat, 2 Februari 2024.
Soal seberapa besar mereka bisa merebut suara pemilih, tergantung performa di atas panggung. Karena itu, kata Ujang, untuk menarik hati para pemilih yang masih galau dan belum menentukan pilihan, ketiga capres ini harus bisa menunjukkan penampilan terbaiknya.
"Itu yang 28,7 persen bisa diambil, bisa diyakinkan melalui debat yang bagus, debat yang oke, debat keren dan debat yang substantif. Siapa yang dianggap bagus oleh publik, siapa yang dianggap keren, yang hebat debatnya, oke debatnya, ya akan mengambil simpati dari yang undecided voters atau swing voters itu," jelas Ujang.
Advertisement
Mengantisipasi Blunder
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai debat terakhir ini sangat penting untuk mengonsolidasikan basis dukungan masing-masing capres-cawapres menjelang pencoblosan 14 Februari 2024.
"Memang pemilih umumnya sudah punya iman politik yang tinggi, loyalitas dan militansi dukungan sudah terbentuk. Namun pukulan terakhir benar-benar dibutuhkan untuk memastikan apakah benar target 02 untuk menang satu putaran bisa diwujudkan? Apakah benar kubu 01 dan 03 bisa tampil kompetitif untuk menahan proses konsolidasi kekuatan 02 dan memaksanya untuk masuk ke permainan yang lebih panjang melalui putaran kedua?" kata Umam kepada Liputan6.com, Jumat, 2 Februari 2024.
Menurut Umam, upaya rekonsolidasi kekuatan di tahap akhir itu bisa dioptimalkan, salah satunya melalui debat capres terakhir ini.
"Karena itu, kemampuan dalam menjalani proses debat, termasuk kedisiplinan mereka tidak menciptakan blunder-blunder fatal, akan sangat penting dalam upaya konsolidasi kekuatan di tahap akhir ini," ujar Umam.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com