Melihat Bar Anti-Trump di New York City

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 28 Apr 2017, 15:22 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2017, 10:00 WIB
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Sejumlah pengunjung menikmati minumannya di bar anti-Trump di New York City, 25 April 2017.
Foto 1 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Sejumlah pengunjung menikmati minumannya di bar anti-Trump di New York City (25/4). Bar yang baru dibuka ini merupakan bentuk tanggapan terhadap pemerintah Donald Trump. (AP Photo/Julie Jacobson)
Foto 2 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Pendiri bar, Sother Teague bersiap untuk peresmian pembuakaan bar anti-Trump di New York City (25/4). Bar yang baru dibuka ini bernama Coup atau Kudeta. (AP Photo/Julie Jacobson)
Foto 3 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Pendiri bar Ravi DeRossi berbicara di telepon sebelum pembukaan bar anti-Trump di New York City (25/4). Bar yang baru dibuka ini merupakan bentuk tanggapan terhadap pemerintah Donald Trump. (AP Photo/Julie Jacobson)
Foto 4 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Pendiri bar, Sother Teague menjelaskan kepada pelanggan bagaimana sistem distribusi laba bar anti-Trump di New York City (25/4). Keuntungan bar ini 100 persen akan diberi ke organisasi yang berdasarkan jumlah token terbanyak. (AP Photo/Julie Jacobson)
Foto 5 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Pendiri bar, Sother Teague membuatkan minuman untuk pelanggan saat pembukaan bar anti-Trump di New York City (25/4). (AP Photo/Julie Jacobson)
Foto 6 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Token yang berada diatas meja dikumpulkan pelanggan saat mengunjungi bar anti-Trump di New York City (25/4). Saat pelanggan membeli minuman mereka diberi token yang akan dimasukan ke vas yang diberi label dengan nama organisasi. (AP Photo/Julie Jacobson)
Foto 7 dari 7
Melihat Bar Anti-Trump di New York City
Seorang pelanggan memasukan token saat mengunjungi bar anti-Trump di New York City (25/4). Pemilik bar mengatakan bahwa mereka akan memberikan 100 persen keuntungan mereka kepada kelompok, berdasarkan jumlah token terbanyak. (AP Photo/Julie Jacobson)