Liputan6.com, Malang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Jawa Timur, menyiapkan 11 tempat pemungutan suara (TPS) tambahan untuk pemilu 2019. Itu untuk mengakomodir pemilih yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan yang akan menggunakan hak pilihnya.
Ketua KPU Kota Malang Zainuddin mengatakan, 11 TPS tambahan untuk Pemilu 2019 itu direncanakan 8 TPS di Lapas Lowokwaru yang dihuni lebih dari 3.000 warga binaan dan 3 TPS tambahan di Lapas Wanita Sukun yang memiliki lebih dari 600 warga binaan.
“TPS tambahan itu untuk calon pemilih di lembaga pemasyarakatan yang sebelumnya sudah bisa kami identifikasi,” kata Zainuddin di Malang, Senin (11/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Jika rencana itu berjalan, maka jumlah TPS di Kota Malang akan berubah dari semula sebanyak 2.353 TPS menjadi 2.364 TPS. Kepastian TPS tambahan itu masih menunggu 17 Februari nanti saat pleno penetapan daftar pemilih tambahan.
Para warga binaan itu difasilitasi menggunakan formulir A5 atau pindah pilih. Perlakuan yang sama juga akan diberikan kepada pasien di rumah sakit. Tapi untuk di rumah sakit, tak ada TPS tambahan melainkan petugas pemungutan terdekat yang akan datang.
“Secara keseluruhan, kami masih menunggu pleno penetapan daftar pemilih tambahan,” ujar Zainuddin.
Sedangkan mereka yang pada pemilu 2019 ini menggunakan formulir A5 atau pindah pilih seperti mahasiswa maupun masyarakat umum lainnya, tetap mencoblos di TPS terdekat.
“Bagi yang ingin menggunakan pindah pilih, lebih baik secepatnya mengurus di kelurahan masing-masing,” ucap Zainuddin.
Logistik Pemilu 2019
Sementara itu untuk logistik pemilu 2019, baru tiba 1.272 kardus berisi surat suara untuk pemilu DPRD Jawa Timur di Gudang Logistik KPU Kota Malang. Sedangkan surat suara untuk Pemilu Presiden, DPR RI, DPD RD, DPRD Kota akan datang secara bertahap.
Setiap jenis surat suara berjumlah sebanyak 623.185 lembar, sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ditambah lagi 2 persen sebagai surat suara cadangan. KPU menjamin seluruh surat suara itu sudah mencukupi, seperti saat pemilu presiden sebelumnya.
“Berdasarkan pengalaman pemilu silam, semua sudah mencukupi meski saat itu ada ribuan pemilih tambahan pengguna formulir A5,” ujar Zainuddin.
Seluruh logistik ditarget didistribusikan ke masing-masing Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) pada 20 Februari. Agar bisa segera disiapkan sebelum dikirim ke tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Dalam waktu dekat kami juga akan menggelar simulasi pemilihan merujuk pada DPT tambahan serta simulasi pengamanannya,” kata Zainuddin.
Advertisement