Kenali Penyebab Listing Properti Kurang Laku

Sejak mem-posting iklan properti satu bulan atau beberapa waktu lalu, tidak ada tanda-tanda calon konsum yang berminat. Apa yang salah?

oleh Fathia Azkia diperbarui 12 Mei 2016, 05:03 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 05:03 WIB
Kenali Penyebab Listing Properti Kurang Laku
Sejak mem-posting iklan properti satu bulan atau beberapa waktu lalu, tidak ada tanda-tanda calon konsum yang berminat. Apa yang salah?

Liputan6.com, Jakarta Memasarkan properti –rumah, apartemen, tanah, maupun ruko- melalui portal online saat ini sudah populer di masyarakat di Indonesia. Tren ini bahkan sudah melekat dengan profesi broker atau agen properti.

Ya, portal online seperti Rumah.com bahkan dianggap sangat menunjang pekerjaan mereka dalam berjualan, sekaligus menjembatani antara penjual dan pembeli properti.

Tugas utama yang diperlukan agen untuk menjalankan profesinya dengan baik adalah mencari daftar properti atau dikenal sebagai listing properti.

(Baca juga: Jurus Jitu Perbanyak Listing Properti)

Saat sudah mendapatkannya, tahapan selanjutnya adalah mengiklankan properti tersebut melalui portal online andalan.

Di sana tertera sejumlah kolom yang harus diisi secara benar dan akurat. Mulai dari nama properti, tipe, jenis sertifikat, harga jual atau sewa, serta luas tanah dan bangunan.

Setelah selesai mengisi, Anda tentu berharap listing akan dilihat banyak orang dan menarik minat pencari properti.

Akan tetapi harapan yang dinanti tak kunjung tiba. Sejak mem-posting iklan properti satu bulan atau beberapa waktu lalu, tidak ada tanda-tanda panggilan telepon atau pesan teks dari calon konsumen. Apa yang salah?

Dikutip dari berbagai sumber, kesalahan yang menyebabkan listing properti Anda kurang bahkan sulit laku, umumnya mencakup tiga aspek berikut.

Foto

Faktor yang pertama ini kerap memicu iklan Anda tidak menggaet hati konsumen. Oleh karena itu, coba luangkan waktu sejenak untuk mencermati listing Anda.

Selanjutnya, posisikan diri Anda sebagai konsumen yang tengah membutuhkan rumah atau apartemen baru. Lalu lihat, seberapa tertarikkah Anda dengan foto yang dilampirkan?

Jika foto properti tidak dalam tampilan visual yang baik seperti kualitas rendah, terdapat blur, angle kurang tepat, pencahayaan minim atau gelap, maka tidak mengherankan bila iklan Anda sama sekali tak dilirik konsumen.

Selain itu, kuantitas foto juga turut memengaruhi listing Anda. Kebiasaan malas yang sering dilakukan broker adalah hanya menyertakan satu atau dua foto saja.

Padahal semakin banyak foto yang ditampilkan, akan menarik minat calon konsumen untuk meng-klik iklan Anda. Jangan lupa untuk melampirkan foto properti baik dari segi eksterior maupun interior.

(Baca juga: Tips Mengambil Foto Berkualitas untuk Jual Properti)

Spesifikasi

Kebanyakan agen properti malas mengetik spesifikasi lengkap dari properti yang dijualnya. Mereka mengira detail rumah singkat dan foto yang ada sudah cukup memadai.

Tanpa diketahui, konsumen yang tengah mengeksplor properti buruannya membutuhkan spesifikasi lengkap dan akurat sebagai perbandingan. Jika dalam listing Anda tidak tercantum, maka sudah tentu konsumen akan beralih mencari iklan yang lain.

Aturan lain yang perlu dipahami agen properti adalah tata cara menulis deskripsi properti yang tepat. Gunakan kalimat yang jelas dan efektif, tidak berlebihan, pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta hindari kata-kata ambigu.

Menggunakan deskripsi berbahasa inggris memang sah-sah saja, karena menunjukkan bahwa Anda merupakan seorang broker yang kompeten. Akan tetapi, sebaiknya sesuaikan dengan jenis properti yang tengah Anda pasarkan.

Minim informasi

Jika properti yang Anda iklankan merupakan rumah atau apartemen yang dibangun oleh pengembang, maka sertakan juga informasi tambahan agar listing lebih menonjol.

Misalnya fasilitas di sekitar area, sistem pembayaran yang ditetapkan, promo terbaru, keunggulan properti tersebut, tipe unit yang disediakan, hingga akses menuju jalan tol atau pusat perbelanjaan. Sebagai pelengkap, sebutkan material bangunan yang digunakan dan arah hadapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya