Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin berpikir, area dekat bandara bukan lokasi yang pas untuk berburu tempat tinggal. Keluhan seperti suara bising atau sinyal telepon yang tidak stabil kerap menjadi alasannya. Namun hal ini tidak berlaku bagi investor yang sedang mencari peluang bisnis. Bandar udara adalah lokasi transit dengan volume pengunjung yang tinggi, khususnya di kota-kota besar seperti Bali, Jogjakarta, dan Makassar.
(Simak Juga: Prospek Cerah Investasi Rumah Dekat Bandara Soekarno Hatta)
Area bandar udara juga identik dengan pusat perbelanjaan oleh-oleh dan kuliner, sehingga kebutuhan hunian kontrak untuk para pekerja juga cukup tinggi. Tidak percaya? Coba tengok prospek investasi rumah dan apartemen di dekat bandara kota besar berikut ini, dikutip dari Rumah.com
Advertisement
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Sebagai destinasi wisata yang tersohor hingga mancanegara, Bali kerap kebanjiran pengunjung lewat bandara kebanggannya, I Gusti Ngurah Rai. Di sekitar bandara juga ada objek wisata Nusa Dua dan Pantai Kuta yang ramai dengan pusat jajanan dan sentra kesenian cinderamata.
Jika ingin berinvestasi rumah tapak, Harvesland Jimbaran bisa menjadi pilihan Anda.Terletak di antara Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kawasan pariwisata Nusa Dua, klaster perumahan ini berisi 104 unit rumah.
Akses menuju perumahan HarvestLand Jimbaran sangat mudah dijangkau, ini karena lokasinya yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari jalan utama By Pass Ngurah Rai Jimbaran. Sementara dari Bandara Internasional Ngurah Rai jarak tempuhnya sekitar 8,3 kilometer.
Dengan nilai investasi mulai dari Rp2,3 miliar, pengembang menjanjikan kenaikan harga sekitar 20-30 persen dalam jangka waktu satu tahun saja.
Â
Bandara Internasional Adi Sucipto
Jogjakarta semakin favorit dipilih sebagai destinasi wisata berkat beberapa adegan film AADC 2 (Ada Apa Dengan Cinta? 2) yang mengambil lokasi di kota Gudeg ini. Terlepas dari itu, pesona properti Jogja semakin cerah dengan hadirnya ragam high rise building dari sektor perhotelan, mal dan apartemen.
Salah satu proyek terbaru yang menarik di simak ialah mixed-used Jogja One Park yang hanya berjarak sekitar 1,8 kilometer dari pintu depan bandara internasional Adi Sucipto. Di bangun di atas lahan seluas 5 hektar, JogjaOne Park terdiri atas perumahan premium (The Hyarta), student apartment (The Ranjana), executive apartment (The Kalyani), SOHO (kompleks ruko), dan terakhir commercial area yang disebut The Gallleries.
Yang menarik, apartemen JogjaOne Park menawarkan dua tower untuk dua segmen yang berbeda. Yang pertama, The Kalyani Executive yaitu apartment yang ditawarkan untuk para pekerja atau karyawan yang bekerja di sekitar pusat kota yang membutuhkan hunian keluarga. Sementara The Ranjana Apartment lebih menyasar kalangan mahasiwa untuk menjadi konsumennya.
Dalam rentang waktu sekitar 3 bulan, apartemen ini bisa mengalami kenaikan harga sekitar Rp15-20 jutaan. Sementara dalam hitungan tahun, capital gain bisa mencapai 20 persen.
Â
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
Beralih ke Indonesia Timur, Kota Makassar tak bisa lagi di pandang sebelah mata untuk para investor yang berburu lokasi strategis. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan relatif tinggi dibandingkan dengan provinsi lain, yakni mencapai tujuh persen. Hal ini mengindikasikan peredaran uang cukup tinggi di provinsi ini.
Sejumlah pengembang raksasa juga tak ragu menanamkan investasinya di kota ini. Jika ingin berinvestasi hunian tapak, Anda bisa membidik Perumahan Cluster Taman Pattene yang berjarak hanya 4,7 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.
Selain dekat bandara, perumahan ini juga berada dalam kawasan tol menuju pelabuhan terbesar di Indonesia Timur. Menengok ke lingkungan perumahan, ada fasilitas seperti mushola, sekuriti, minimarket, dan akses yang dekat dari pusat kota Maros. Harga per unit juga relatif terjangkau, mulai dari Rp300 juta untuk unit 36/90.