Pertumbuhan Apartemen di Ibukota Jakarta

Hunian vertikal atau apartemen kemudian menjadi pilihan tempat tinggal yang prospektif.

oleh Gilar Ramdhani Diperbarui 24 Agu 2017, 15:43 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 15:43 WIB
Pertumbuhan Apartemen di Ibukota Jakarta
Hunian vertikal atau apartemen kemudian menjadi pilihan tempat tinggal yang prospektif. ... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pembahasan tentang tempat tinggal di Ibukota Jakarta memang selalu menarik. Jumlah orang yang datang makin banyak tapi lahan yang tersedia semakin sempit.

Kondisi ini membuat para pengembang properti memilih membangun hunian tipe vertikal sebagai solusi sekaligus alternatif dari permasalahan tersebut. Hunian vertikal atau apartemen kemudian menjadi pilihan tempat tinggal yang prospektif. 

Apartemen - apartemen yang berdiri di Jakarta pun banyak diminati masyarakat. Hal ini dikarenakan dekat dengan pusat bisnis dan berbagai fasilitas pendukung seperti area perkantoran, pusat perbelanjaan, transportasi dan infrastruktur lainnya. Tercatat pada kuartal III tahun 2016 konstribusi dan pertumbuhan apartemen di kawasan Jakarta mencatat angka 3.317 unit.

Apartemen di Jakarta terbagi ke dalam beberapa kelas, yaitu premium dan segmen menengah. Untuk kelas premium paling banyak ditemui di area CBD (Central Business District) seperti Sudirman dan Thamrin. Lokasinya strategis dan dukungan fasilitas yang mewah, membuat apartemen yang berada di area tersebut menjadi incaran para ekspatriat.

Sebagai gambaran sebuah apartemen di daerah Rasuna Said Kuningan dan Karet Kuningan harganya bisa mencapai 6 miliar rupiah per unit. Lalu di daerah Menteng kisaran harganya antara 1,2 miliar rupiah sampai 3,4 miliar rupiah.
Di daerah Pedati Jakarta Timur harga yang dipatok 360 juta rupiah sampai 900 juta rupiah per unitnya.

Pilihan lainnya adalah apartemen kelas menengah dengan harga terjangkau. Tentu saja fasilitas yang dimiliki berbeda dengan apartemen mewah. Begitu juga dengan lokasinya yang jauh dari pusat bisnis. Harga bisa dalam kisaran 270 juta rupiah dan terletak di pinggiran Jakarta.

Namun hal tersebut nampaknya tidak jadi persoalah selama akses menuju ke apartemen tersebut seperti jalan tol, kereta commuter line, jalan layang, TransJakarta, bus, angkutan dalam kota dan bahkan segera dibangun kereta api ringan atau LRT (Light Rail Transit).

Kemudahan akses itulah yang juga nantinya diberikan oleh Lippo Group yang tengah mengembangkan sebuah kota baru bernama Meikarta di Cikarang, Jawa Barat. Dengan nilai investasi sebesar Rp 278 triliun, pada tahap awal akan dilakukan pengembangan di atas lahan seluas 500 hektar.

Meikarta nantinya hadir sebagai sebuah kota mandiri dengan beragam fasilitas di dalamnya. Fasilitas utama diantaranya sebuah lahan terbuka hijau seluas 100 hektar yang diberi nama Central Park yang bisa dipergunakan untuk publik tanpa bayar. Di tengah Central Park ada danau besar, yang bisa menampung 300 ribu meter kubik air. Ini jadi reservoir penanggulangan banjir.

Selain apartemen, Lippo juga akan membangun pusat bisnis seperti gedung perkantoran hingga financial center. Bahkan pengembang juga akan membangun pusat pengembangan teknologi informasi, seperti Silicon Valley di Amerika Serikat.

Untuk pendidikan, Lippo akan mengundang sekolah dan universitas kelas internasional ke Meikarta.  Selain itu, akan ada perpustakaan umum, pusat penelitian dan riset, serta pusat kebudayaan dan olahraga.

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya