Beli Rumah Pinggir Kota? Siapa Takut! (Bag 2)

Liputan6.com, Jakarta Melanjutkan pembahasan dalam artikel Jangan Takut Beli Rumah di Pinggir Kota! (Bag 1), area penyangga yang saat ini punya potensi masa depan bagus salah satunya adalah Banten. Di mana lokasi yang prospektif masih terpusat di Tangerang dan Tangerang Selatan.

Bicara akses, Banten bisa dijangkau dengan KRL dari Rangkas hingga Tanah Abang maupun Tol Jakarta – Merak. Berdasarkan data Rumah.com Property Index, investasi properti di Banten meningkat pada Q2 2017.

Pada Q4 2016, median harga rumah di Banten berada di angka Rp7,81 juta/meter persegi namun di Q4 2017 (year-on-year) melonjak menjadi Rp8,33 juta/meter persegi.

Beberapa perumahan di Banten yang bisa dipertimbangkan misalnya Paradise Park Residence, Serpong Suradita Residence, Trevista Ciputat, Trevista Bintaro (Serua), The Villas @Serpong, hingga Aryana Karawaci. 

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, dalam sesi Curhat Rumah (15/1) menjelaskan, ketika mencari rumah di pinggir kota, yang paling utama jangan abaikan rencana pengembangan wilayah akan mengarah ke mana.

“Lima atau sepuluh tahun lalu, kawasan Serpong mungkin belum seramai sekarang. Tapi perkembangannya sekarang bisa dilihat sendiri. Artinya, ketakutan membeli rumah di pinggir kota bisa ditepis dengan rutin membaca berita dan informasi seputar pasar properti,” katanya.

Saat ini, ada beberapa pembangunan sentra ekonomi yang tidak terpusat di tengah kota melainkan di wilayah penyangga.

“Kriteria daerah seperti ini yang bisa dipertimbangkan untuk tempat tinggal. Lihat juga apakah di wilayah itu akan ada akses tol di beberapa tahun mendatang, atau bisa juga cari tahu jalur stasiun KRL mana yang akan dibuka dalam waktu dekat” sambung Ike.

Mungkin beberapa orang punya ketakutan tersendiri ketika menghuni rumah di lokasi yang disebut sebagai ‘tempat jin buang anak’. Padahal sebenarnya banyak lokasi-lokasi ‘jin buang anak’ yang sekarang berubah menjadi kawasan premium.

Dialami sendiri oleh Ike, ia mengisahkan awal mula pembelian rumah di Bintaro pada tahun 2006 yang sampai sekarang masih dihuninya.

“Lingkungan hunian yang saya beli awalnya cukup sepi. Bahkan lucunya, saya mengalami perjalanan dari mulai Tol Pondok Aren belum jadi, lalu tahap uji coba, kemudian tarif tolnya 500 perak, hingga sekarang sudah sekitar Rp11 ribu.

Simak juga: Rumah Baru di Bekasi Dekat Pintu Tol

“Bahkan sekarang saya bisa walking distance ke mal, atau hanya butuh beberapa menit untuk sampai stasiun kereta. Jadi intinya, niatkan untuk jangan terus menerus mengontrak. Akan lebih baik mencicil rumah meski letaknya di pinggir kota. Jarak memang tidak bisa diubah, tetapi setidaknya ada potensi yang bisa membuat hidup lebih nyaman,” ujarnya.

Sebagai pertimbangan lain, menurut Ike ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat akan membeli rumah di pinggir kota. Yakni apakah untuk jangka pendek, menengah atau panjang. Selain itu pertimbangkan juga apakah rumah tersebut untuk ditinggali atau disewakan.

Di samping itu, pahami lebih dalam akan seperti apa prediksi pengembangan wilayahnya. Termasuk juga fasilitas di sekitar seperti sekolah dan rumah sakit.

“Jangan salah, rumah di pinggir kota bisa menghasilkan keuntungan berlipat hingga enam kali. Terlebih jika didukung oleh sentra transportasi. Demi menambah keyakinan akan rumah yang diinginkan, simak Review Properti dan Area Insider,” tukasnya.

Semakin mantap membeli rumah, meski harus di pinggiran kota? Simak pilihannya dengan harga di bawah Rp500 Juta di sini!

Hanya Rumah.com yang Percaya Anda Semua Bisa Punya Rumah