Liputan6.com, Amurang - Setelah melalui serangkaian uji operasi, kapal pembangkit listrik MVPP Zeynep Sultan resmi beroperasi dan menjual energi listrik ke PLN wilayah Suluttenggo mulai dini hari tadi. Energi disuplai ke sistem interkoneksi 150 kV Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) dengan besaran minimun energi yang disuplai 96 MW.
"Operator pembangkit listrik ini nantinya harus dapat menghasilkan listrik minimum 80% dari total kapasitas 120 MW atau sekitar 96 MW. Dengan demikian, sistem kelistrikan Sulutgo sudah terbebas dari masalah pemadaman yang disebabkan oleh defisit atau kekurangan pasokan daya," jelas GM PLN Suluttenggo Baringin Nababan, Rabu 27 Januari 2016.
Baringin menyatakan kondisi pasokan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo pulih secara bertahap. PLN menjanjikan pasokan juga akan bisa melayani para pelanggan industri dan bisnis berdaya besar.
Baca Juga
"Pelanggan industri dan bisnis dengan daya besar yang selama ini kami minta kerjasamanya untuk menggunakan pembangkit sendiri terutama pada saat beban puncak, sudah dapat kami layani kembali," ujar Baringin.
Keberadaan kapal pembangkit listrik Zeynep Sultan, kata dia, merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat dalam mengatasi masalah defisit daya kelistrikan yang selama ini terjadi di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Sementara itu, penyelesaian pembangunan sejumlah proyek pembangkit listrik yang sedang dikerjakan PLN maupun lainnya terus dikebut.
Sebelum kapal pembangkit beroperasi, kemampuan suplai pembangkit mengalami defisit daya sebesar 50 MW dari total beban puncak yang mencapai 325 MW. Dengan adanya tambahan daya 120 MW dari MVPP Zeynep Sultan dan jika PLTG Gorontalo bisa berproduksi 100 MW pada Februari mendatang, cadangan daya akan ada sebesar 170 MW.