5 Tukang Becak Gowes Becak Keliling Jawa-Bali demi Sukarno

Kelima tukang becak itu berencana menuntaskan target mereka dalam tiga bulan.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 02 Mar 2017, 15:02 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2017, 15:02 WIB
5 Tukang Becak Gowes Becak Keliling Jawa-Bali demi Sukarno
Kelima tukang becak itu berencana menuntaskan target mereka dalam tiga bulan. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Lima orang tukang becak dari Banyumas yang menyebut diri Pandawa Lima Mbecak berkeliling menggowes becak mengelilingi Pulau Jawa sejak 27 Januari 2017. Aksi tersebut dilakukan untuk meneruskan perjuangan Presiden ke-1 RI Sukarno.

"Kami bermodalkan semangat dan niat yang kokoh," ucap Tohid Yuniarto, pimpinan rombongan becak saat singgah di Pendopo Bupati Brebes, Selasa, 28 Februari 2017.

Kepada Bupati Brebes Idza priyanti, Tohid mengungkapkan rombongannya yang terdiri dari ia sendiri, Dori, Darikhun, Suparno dan Dasuki juga merupakan anggota PDIP PAC Purwokerto Barat.

Selama menggowes becak, mereka tak jarang menemui kesulitan, seperti ban meletus, hujan dan panas. Dalam sehari, mereka bisa menempuh perjalanan 80 kilometer dan hingga kini telah berlangsung satu bulan lima hari.

"Kami menargetkan bisa menempuh perjalanan maksimal tiga bulan," dia menambahkan.

Mereka mengawali perjalanan dari Pendopo Purwokerto, Kebumen, Purworejo, Kulonprogo dan Jogja.  Dari Jogja, perjalanan dilanjutkan ke Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Jombang, dan Blitar.

Saat tiba di Blitar, mereka sempatkan singgah ke makam Sukarno dan sesepuh PDIP Mbah Juned. Selanjutnya, mereka kembali menggowes ke Malang, Kediri, Probolinggo, Ketapang Banyuwangi, Denpasar, Surabaya, Semarang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Brebes.

"Setelah dari Brebes, kami akan berangkat ke Cirebon hingga Jakarta, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya dan kembali finish di Purwokerto," kata Tohid.

Atas aksi para tukang becak itu, Bupati Brebes mengingatkan agar mereka tidak putus asa dalam menempuh perjalanan. Idza berharap, napak tilas mengayuh becak itu diharapkan bisa mengambil inti sari dari nilai-nilai perjuangan pendahulu.

"Tetaplah semangat, demi mencapai cita-cita yang sangat mulia," ucap Idza Priyanti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya