Liputan6.com, Pekalongan - Sekitar sepuluh ribu warga berbondong-bondong hadir di rumah duka untuk mengiringi pemakaman jenazah Wali Kota Pekalongan, Achmad Alf Arslan Djunaid, Jumat (8/9/2017) siang.
Mereka mengantarkan jenazah Wali Kota Pekalongan hingga ke pemakaman keluarga di Kompleks Pondok Pesantren Modern Alquran Buaran, Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Animo warga melepas almarhum Wali Kota Pekalongan yang akrab dipanggil Alex itu, terlihat pula saat jenazah disalatkan di Masjid Al-Jami Kauman yang berada di alun-alun Kota Pekalongan. Pun demikian saat jenazah dibawa menuju pemakaman di kompleks pondok pesantren milik keluarga almarhum.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, sekitar 10 ribu warga, keluarga, kerabat, dan para pejabat hadir di rumah duka hingga mengikuti prosesi pemakaman jenazah Wali Kota Pekalongan.
Baca Juga
Dalam rombongan pengantar jenazah itu, ada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang datang bersama sang istri Atiqoh dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru. Beberapa kepala daerah yang bertetangga dengan Pekalongan, juga hadir membaur bersama ribuan pelayat.
Mereka ingin memberi penghormatan sekaligus mengantarkan orang nomor satu di Kota Batik itu ke peristirahatan terakhir. Adapun sang istri, Ratna Sofia Sunhaji, dan kedua anaknya tak kuasa menahan tangis. Mereka tak pernah jauh dari keranda jenazah Alex. Begitu pula saudara dan keluarga lainnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, dengan menggunakan keranda, jenazah Wali Kota Pekalongan dibawa ke Masjid Agung Kauman untuk disalatkan. Ribuan warga ikut menyalatkan hingga tumpah ke halaman masjid dan sebagian di jalan raya serta alun-alun Kota Pekalongan.
Seusai disalatkan, jenazah Wali Kota Pekalongan dibawa ke peristirahatan terakhir di pemakaman milik keluarga besarnya di kompleks ponpes di Kelurahan Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan. Dia dikebumikan di samping makam ayahnya, Zaky Arslan Djunaid.
Advertisement
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kericuhan Saat Pemakaman
Saking banyaknya pelayat yang hadir di pemakaman, sempat terjadi kericuhan antarpelayat. Karena saling dorong, sejumlah warga ada yang sampai terjatuh hingga terluka di bagian kakinya.
Selain itu, saat prosesi memasukkan jenazah ke liang lahat, sejumlah awak media sempat mengalami perbuatan tak menyenangkan dari seseorang pria yang mengaku dekat dengan keluarga almarhum.
Udin (35), seorang jurnalis media online lokal, mengaku menjadi korban penyiraman air kepada dirinya, sehingga mengakibatkan lensa kamera yang dimilikinya basah. "Untung enggak rusak, padahal tadi gambarnya sempat ngeblur," tutur Udin.
Tak hanya itu, seorang jurnalis televisi nasional juga mengalami hal demikian. Namun, aksi penyiraman air minum itu tak sampai terkena kamera yang dibawanya.
"Tadi teman jurnalis yang satu kena mukanya, untung enggak kena kameranya," kata dia.
Hanya saja, insiden itu tak sampai membuat keributan panjang saat prosesi pemakaman. Secara umum, prosesi pemakaman jenazah Wali Kota Pekalongan itu berlangsung lancar.
Adapun Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Alex itu meninggal dunia di usianya yang ke-47 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 7 September 2017 sekitar pukul 15.30 WIB, di ruang ICU RSUD Bendan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Dia menjabat sebagai Wali Kota Pekalongan sejak Februari 2016 setelah menang pilkada serentak pada Desember 2015 lalu. Alex maju melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama wakilnya, Saelany Mahfudz.
Advertisement