Gubernur Bali: Matikan Gadget Hari Ini, Esoknya Tidak Mati

Wacana Nyepi tanpa internet disampaikan PHDI Provinsi Bali yang merupakan aspirasi dari FKUB Bali. Gubernur Bali mendukung.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Mar 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 14:30 WIB
Gubernur Bali Made Mangku Pastika
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung agar saat Nyepi koneksi internet diputus sementara (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Wacana yang dilontarkan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali agar saat perayaan Nyepi provider memutus sementara jaringan internet mendapat respons positif Gubernur Made Mangku Pastika. Mantan Kapolda Bali itu mendukung agar provider memutus sementara saluran internet di Pulau Dewata selama melaksanakan catur bhrata penyepian.

Menurut pemahaman Pastika, merayakan Nyepi memang sudah selayaknya sepi, hening, dan penuh dengan interospeksi diri. Memang dalam perayaan Nyepi ada empat hal yang dilarang yakni, amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Aktivitas internet, Pastika melanjutkan, dapat dikategorikan bersenang-senang yang tentu saja dilarang saat perayaan Nyepi. Saban Nyepi, mantan Kalakhar BNN itu mengaku mematikan semua gadget miliknya.

"Saya yakin juga tidak mati kalau tidak internetan satu hari saja. Saya akan matikan semua gadget saya dan saya pastikan saya tidak akan mati esok harinya," ujar Pastika di Denpasar, Rabu (7/3/2018).

Bagi dia, sudah sepatutnya umat Hindu dan umat lainnya ikut menghayati Nyepi yang hanya ada di Bali saja. Untuk itu, memutus koneksi internet saat perayaan Nyepi bentuk penghargaan terhadap ritual umat Hindu Bali itu.

Bahkan, Pastika tak segan meminta wisatawan yang tengah berada di Bali dan tak kuat jika koneksi internet diputus untuk segera meninggalkan Bali saat perayaan Nyepi. Selebihnya, silakan kembali datang dan menikmati liburannya di Bali.

Ia percaya tak semua yang datang ke Bali untuk merayakan Nyepi memang untuk menikmati kekhusyukan Nyepi.

"Kita harus mengakui bahwa saat Nyepi memang ingin menikmati sepi. Ingin rehat, jadi ya, harus sepi. Kalau tidak bisa, silakan tinggalkan Bali saat Nyepi. Misalnya ke Banyuwangi," saran dia.

 

Jangan Gaduh Saat Nyepi

Rayakan Nyepi di Hotel Ini, Mau Coba?
Sheraton Bali Kuta Resort menawarkan pengalaman berbeda merayakan Nyepi (Liputan6/pool/Sheraton Bali Kuta Resort)

Pastika juga mengingatkan pihak hotel yang banyak menjual paket Nyepi agar tak melangsungkan aktivitas yang bertentangan dengan ritual keagamaan satu tahun sekali itu. Hal yang dimaksud Pastika adalah menggelar pesta dibungkus paket Nyepi di hotel, memutar musik bahkan mabuk-mabukan.

"Ini jangan sampai terjadi. Saya ingatkan, kalian pemilik hotel nyari untung di Bali, makan di Bali, bangun usaha di Bali. Saat Nyepi tolong hargai, jangan malah pesta pora. Mabuk, musik keras-keras," tegasnya.

Pada saat yang sama, Pastika meminta agar desa pakraman mengawasi warganya agar jangan sampai membuat kegaduhan saat Nyepi dilangsungkan.

"Jangan dibiarkan saat Nyepi malah membuat situasi tidak sepi dan tidak hening. Jadi saat Nyepi wisatawan harus diajak merasakan suasana hening. Kalau tidak kuat, jangan menginap di Bali saat Nyepi," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya