Top 3 Berita Hari Ini: Mudik, Tradisi Orang Indonesia yang Sangat Romantis

Top 3 berita hari ini, seorang budayawan menyebut, mudik sebagai sebuah simbol. Simbol kerinduan manusia Indonesia pada keakraban keluarga.

diperbarui 13 Jun 2018, 23:04 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 23:04 WIB
mudik2018
Tak perlu dengan cetak komputer yang rapi, tulisan cukup dengan spidol di kardus bawaan. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Semarang - Top 3 berita hari ini, mudik telah menjadi tradisi saat mulai memasuki Idul Fitri. Bagi mereka yang hidup merantau, momen inilah yang paling ditunggu untuk melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman.

Seorang budayawan menyebut, mudik sebagai sebuah simbol. Simbol kerinduan manusia Indonesia pada keakraban keluarga.

Namun dalam perkembangannya, mudik menjadi momen cerita sukses seseorang atau bisa berubah menjadi bahan olok-olok para kaum muda, karena dianggap tidak sukses.

Sementara itu, teror bom Surabaya kini menyisakan cerita baru. Anak-anak para pelaku bom bunuh diri yang selamat kini harus meniti masa depannya kembali.

Mereka adalah anak dari pelaku bom di Polrestabes Surabaya, tiga anak dari pemilik bom di Wonocolo, dan tiga anak dari keluarga Teguh alias Dedi Sulistianto pelaku bom yang ditembak mati Densus 88 di Manukan Wetan, Surabaya.

Ketiganya kini dalam pengawasan Kementerian Sosial (Kemensos). Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, selain pendampingan, Kemensos juga memberikan pendidikan, terutama soal agama.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Mudik, Tren dan Arti Penting Simbol

Tren mudik 2018 bagi pesepeda motor adalah memasang tulisan di bagian belakang. Tuisan ini mirip dengan graffiti dan menunjukkan motivasi pemudik. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Dalam perkembangannya, berlebaran bersama keluarga itu akhirnya bergeser menjadi fenomena cerita sukses. Bagaimana para perantau itu menunjukkan kisah sukses mereka kepada keluarga.

Dengan merantau mereka mendapatkan penghasilan yang tak mungkin didapat di kampung. Bukan hanya penghasilan uang namun juga gaya hidup, pengetahuan peradaban, dan juga adab-adab sosial yang berkembang di perkotaan.

"Ini semacam pembuktian kepada orang tua bahwa pilihan mereka tidaklah keliru. Pilihan merantau terbukti menjadi jalan perbaikan kualitas dan level sosial," kata Budayawan Prie GS.

Perbaikan strata sosial yang dimaksud seringkali disebabkan masalah-masalah remeh temeh. Biasanya persoalan ekonomi dan kemudahan mengakses keinginan.

Selengkapnya... 

2. Ditinggal Orangtua, Begini Nasib 7 Anak Pelaku Bom Surabaya

Irjen Pol Machfud Arifin Kapolda Jatim. (suarasurabaya.net/Anggi)

Masa depan anak-anak pelaku bom Surabaya yang selamat ketika ledakan bom menewaskan orangtuanya, kini menjadi perhatian pemerintah setempat.

Untuk menjamin masa depan anak-anak itu, serta memutus rantai radikalisme, Polda Jatim menyerahkan tujuh anak pelaku bom kepada Kementerian Sosial (Kemensos), Selasa, 12 Juni 2018.

Pihak Kemensos juga menyediakan sekolah untuk anak-anak tersebut nantinya. Terkait kepada siapa nanti yang berhak mengasuh anak-anak tersebut, keputusan ada di tangan pihak Kemensos.

Selengkapnya...

3. Kemas Jenazah Istri di Kontainer Plastik, Nyali Riyad Dianggap Tak Wajar

Usai membunuh, Riyad alias Husni Thamrin mengemas jenazah istrinya dalam kontainer plastik yang kemudian dititipkan di musala. (Muhamad Amin/Radar Banjarmasin/Jawa Pos Grup)

Warga Desa Pemakuan Laut Tabuk dibuat geger. Mereka mendapati jenazah di Musala Al-Musyarafah di dalam sebuah kotak plastik. Jenazah itu dititipkan oleh orang tidak dikenal.

Sebelumnya, seorang pengendara motor meminta izin meletakkan boks plastik karena hendak kembali ke rumah mengambil telepon genggam.

Setelah dibuka usai salat subuh ternyata isinya jenazah dengan kondisi mengerikan, diikat, dan dilipat. Belakangan, pelaku diketahui bernama Riyad, suami korban.

Selengkapnya...

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya