Jayapura - Tangis haru keluarga almarhum Brigadir Shinton Kbarek tak bisa dibendung lagi, sesaat setelah jenazah polisi Papua di Polres Puncak Jaya itu tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, Senin (2/7/2018), sekitar pukul 14.30 WIT.
Almarhun Shinton yang menjadi korban pengadangan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Distrik Torere, yang dikenal bertanggung jawab ini meninggalkan seorang istri dan lima enam anak, satu di antaranya adalah perempuan. Anak pertama polisi Papua tersebut berumur 14 tahun dan anak yang bungsu berumur 8 bulan.
"Almarhum diautopsi agar diketahui penyebab kematiannya, apakah ditembak atau korban meninggal dunia karena tenggelam," ucap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Rumah Sakit Bhayangkara, dikutip Kabarpapua.co.
Advertisement
Rencananya, almarhum Shinton akan dikebumikan di pemakaman keluarga yang terletak di Abepantai, Kota Jayapura. "Informasi yang kami terima, almarhum akan dimakamkan besok pagi," ujarnya.
Atas kejadian ini, almarhum polisi Papua tersebut mendapat kenaikan pangkat anumerta. Sedangkan tujuh polisi lainnya yang selamat adalah Bripda Firma, Briptu Petrus, Brigadir Yusuf Toding, Bripda Daniel Tambunan, Bripka Maks Anjon Derin, Brigadir Mulyadi, dan Brigadir Steven Auparay, juga mendapatkan penghargaan luar biasa.
"Perintah kapolri sebelumnya sudah jelas kepada anggota yang melakukan pengamanan ini, untuk diberikan penghargaan luar biasa," kata Kamal.
Baca berita menarik lainnya dari Kabarpapua.co di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jasad Brigadir Shinton Ditemukan
Sebelumnya, anggota Polres Puncak Jaya, Brigadir Polisi Sinton Kabarek yang hilang sejak 27 Juni 2018 di Distrik Torere, ditemukan warga pada Minggu 1 Juli 2018, sekitar pukul 11.00 WIT. Jasad Sinton ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
"Almarhum tersangkut kayu. Masyarakat yang menemukan pertama kalinya," kata Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Dominggus Rumaropen, Senin (2/7/2018), dikutip Kabarpapua.co.
Setelah penemuan itu, masyarakat berkomunikasi dengan tim lalu jenazah polisi ini dibawa ke Puskesmas Dabra, Distrik Mamberamo Hulu.
"Saya belum mendapat laporan, apakah ada luka tembak atau tidak, belum dilakukan visum karena puskesmas di sana kesulitan air," ujarnya.
Kapolres menjelaskan, saat ini pihaknya akan berkomunikasi dengan Polres Puncak Jaya untuk pengiriman jenazah polisi dan melanjutkan pencarian terhadap satu jenazah lainnya, yakni Ipda Jesayas H Nusi.
Informasi yang diperoleh Kabarpapua.co, usai melaksanakan pengamanan Pilkada serentak 27 Juni 2018 di Distrik Torere, Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) mengadang dua kapal motor cepat. Akibat kejadian itu Kepala Distrik Torere tewas ditembak dan dua polisi hilang.
Advertisement