Jayapura adalah ibu kota dari Papua. Kota ini sempat disebut dengan Kota Baru atau Sukarnopura, kemudian mantan presiden Indonesia, Suharto, kembali menamainya dengan nama Jayapura. Awal mulanya, Jayapura ditemukan oleh pelaut berbangsa Spanyol bernama Ynico yang tiba di dekat sungai Mamberamo pada tahun 1545 dan ia menamai daerah tersebut dengan nama Nova Guinea.
Pada perang dunia ke-2, Irian Jaya sempat diduduki oleh Belanda dan Jepang, namun dapat direbut kembali pada 1 Maret 1963. Setelah itu, Jayapura mengalami kemajuan pesat dari segi pembangunan ekonomi hingga masyarakatnya. Jayapura banyak dikelilingi pulau-pulau serta pantai dan lautan yang eksotis.
Gempa 5,3 SR Kembali Goyang Jayapura pada 18 September
Gempa bumi kembali menggoyang tanah air. Kali ini, lindu berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) menggetarkan Jayapura, Papua, Minggu sore ini sekitar pukul 16.17 WIT. "Lokasi gempa berada di 1.95 Lintang Selatan -140.62 Bujur Timur atau 71 kilometer barat laut Jayapura," tulis laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, Minggu (18/9/2016) sore. Menurut BMKG, gempa berkedalaman 10 kilometer, namun lindu ini tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Biaya Logistik ke Jayapura Lebih Mahal Ketimbang Tiongkok
Biaya logistik transportasi laut menuju Indonesia wilayah bagian timur masih mahal. Bahkan, biaya logistik ke Tiongkok dan Singapura lebih murah ketimbang ke Indonesia bagian timur. "Ini adalah gambaran biaya logistik, Priok ke Banjarmasin US$ 650 satu kontainer. Sementara Priok-Guangzhou US$ 400, Priok-Singapura US$ 185, Priok-Jayapura US$ 1.000," ucap Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adolf Tambunan, dalam acara Rapat Kerja Nasional 2016 INSA yang digelar di Hotel Double Tree Cikini, Jakarta, Senin (16/5/2016). Adolf mengatakan, hal tersebut bukan semata-mata karena angkutan perairan yang tidak efisien. Dia menyebut, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan biaya logistik ke Indonesia Timur menjadi lebih mahal. Di antaranya, kurang tersedianya akses jalan dan transportasi di darat.
Berita Terbaru
Rafael Struick Dapat Banyak Kritik Selama Dukung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, STY Beri Pembelaan
VIDEO: Iklim dan Minimnya Pekebun Muda Menekan Pasokan Pohon Natal
Timnas Indonesia Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024, Erick Thohir Akan Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong
Pelajaran Berharga dari Kekalahan Timnas Indonesia Lawan Filipina, Disiplin dan Mentalitas Jadi Kunci
Harga Kripto 22 Desember 2024: Bitcoin Cs Kembali Terkoreksi
Koridor 1 Transjakarta Rute Blok M-Kota Terancam Dihapus, Ini Penyebabnya
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Akui Kartu Merah Muhammad Ferrari Berperan Besar dalam Kekalahan Timnas Indonesia dari Filipina
Pemberontak Myanmar Klaim Kuasai Markas Militer Utama di Barat
Langkah PYFA Bawa Inovasi AI ke Bisnis Farmasi
Tips Toilet Training Anak Perempuan: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Ramalan Cinta Setiap Zodiak di Tahun 2025, Part 1