Teror Datuk Belang di Belakang Rumah Warga

Tak hanya menampakkan diri lagi, Datuk Belang yang belum diketahui jenis kelaminnya ini juga menyerang ternak yang berada di belakang rumah warga.

oleh M Syukur diperbarui 27 Okt 2018, 13:04 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 13:04 WIB
Ilustrasi harimau
Ilustrasi harimau (iStock)

Liputan6.com, Pekanbaru - Harimau Sumatera kembali disebut menebar teror di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Sebelumnya, satwa belang ini dikabarkan sudah kembali ke hutan dan tak kelihatan lagi sejak tiga pekan lalu.

Tak hanya menampakkan diri lagi, Datuk Belang yang belum diketahui jenis kelaminnya ini juga menyerang ternak yang berada di belakang rumah warga. Beruntung ternak berupa sapi itu selamat, tapi mengalami luka di bagian pundaknya.

Kepala Bidang I KSDA Riau Mulyo Hutomo dikonfirmasi mengaku sudah menerima kemunculan harimau di desa itu lagi. Diapun belum memastikan apakah satwa ini sama dengan yang muncul pada September lalu.

Atas laporan ini, Hutomo kembali mengirim timnya ke lokasi. Beberapa orang disebutnya sudah berangkat ke desa itu untuk mengecek informasi yang beredar.

"Hari ini tim berangkat ke sana, masih dalam perjalanan," kata Hutomo dikonfirmasi dari Pekanbaru, Jumat 26 Oktober 2018.

Apakah harimau ini kembali menyerang ternak warga, Hutomo belum bisa memastikan. Pasalnya dia baru mendapat kabar dari kepala desa setempat.

"Nanti dicek, apakah memang ada penyerangan dan apakah juga harimau masuk ke pemukiman," sebut Hutomo.

Hutomo menjelaskan, tim sudah pernah dikirim ke lokasi dan berada beberapa hari di sana pada September lalu. Kala itu ada laporan tiga ternak warga yang diserang harimau.

Selama berada di lokasi, tim tidak pernah bertemu langsung dengan harimau. Petugas hanya menemukan beberapa jejak harimau yang masih basah di perkebunan sawit.

"Tidak sampai masuk ke perkampungan harimaunya, hanya di pinggir-pinggir saja kala itu," sebut Hutomo.

Selain melacak, petugas juga memasang dua kamera pengintai di kebun sawit. Hanya saja setelah beberapa pekan dipasang, harimau tak pernah muncul lagi sehingga tim memutuskan pulang ke Pekanbaru.

Sebelum pulang, petugas juga mensosialisasikan kepada warga agar menjauhkan ternak dari perbatasan hutan dengan desa. Warga juga diminta membuatkan kandang karena selama ini ternak bebas berkeliaran di kebun sawit.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya