Fakta di Balik Hoaks Virus Corona Menyebar di RSHS Bandung

Informasi yang tersebar di media sosial tersebut diduga berasal dua voice note.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 15 Mar 2020, 14:25 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 14:25 WIB
Simulasi penanganan pasien terduga virus Corona
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggelar simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Nina Susana Dewi menyatakan bahwa informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa virus corona sudah menyebar di RSHS, banyak pasien terkonfirmasi positif corona, serta ada lebih dari 33 pasien corona adalah tidak benar.

Informasi yang tersebar di media sosial tersebut diduga berasal dua voice note. Dalam voice note tersebut dinyatakan juga ada larangan akses masuk pegawai RSHS ke PT Bio Farma karena penyebaran virus Corona.

"Informasi (di media sosial) yang beredar dalam bentuk voice note itu tidak benar dan hoaks," kata Nina dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (15/3/2020).

Lebih lanjut Nina mengatakan, manajemen RSHS telah berkoordinasi dengan manajemen PT Bio Farma dan mendapatkan penjelasan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Nina menjelaskan, ruang isolasi dan prosedur pelayanan Covid-19 RSHS telah memenuhi standar. RSHS juga tengah menerapkan strategi agar tetap aman dengan memberlakukan ring, zoning serta meningkatkan sarana hand hygiene.

"Terkait penanganan Covid-19 RSHS selalu berkoordinasi dengan crisis center Jabar maupun nasional. Jika ada informasi yang diperlukan mengenai penanganan Covid-19 dapat menghubungi contact center 022-2551111," katanya.

Dia juga meminta masyarakat diharapkan tetap waspada namun tidak panik.

Simak video pilihan di bawah ini:

Rawat Tiga Pasien Positif

Simulasi penanganan pasien terduga virus Corona
Petugas ambulans di RSHS Bandung menyemprotkan disinfektan dalam simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Nina mengatakan, pihaknya sejauh ini telah merawat total 16 pasien dalam pengawasan (PDP) di ruang isolasi infeksi khusus. Hasilnya, 12 PDP dinyatakan negatif dan tiga positif Covid-19.

Adapun ketiga pasien positif berasal dari dua daerah berbeda. Pasien pertama rujukan dari Jakarta, laki-laki, masuk RSHS 4 Maret.

Hasil pendalaman yang diterima yaitu konfirmasi 7 Maret positif, 13 Maret negatif, dan 14 Maret kembali dinyatakan positif.

"Pasien keadaan saat ini baik, tanpa alat bantu," ujar Nina.

Sedangkan dua pasien positif lainnya merupakan rujukan dari Bekasi, Jawa Barat. Kedua pasien berjenis kelamin perempuan, masuk RSHS pada 13 Maret dengan hasil konfirmasi yang diterima RSHS pada 14 Maret positif satu kali, dan hasil kedua belum diterima.

Nina juga menyebutkan pasien kedua dan ketiga dalam saat ini baik, tanpa alat bantu.

Adapun satu pasien PDP merupakan rujukan masuk RSHS pada 14 Maret, belum ada hasil laboratorium.

"Jumlah pasien yang masih dirawat di RSHS per 14 Maret sebanyak enam orang," kata Nina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya