Pemandu Wisata Banyuwangi Ikuti Pelatihan Protokol Kesehatan dan Uji Kompetensi

Menyongsong era new normal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi menggelar pelatihan protokol kesehatan dan uji kompetensi bagi para pemandu wisata.

oleh Gilar Ramdhani pada 09 Jul 2020, 06:40 WIB
Diperbarui 09 Jul 2020, 01:38 WIB
Pemandu Wisata Banyuwangi Ikuti Pelatihan Protokol Kesehatan dan Uji Kompetensi
Pelatihan protokol kesehatan dan uji kompetensi diikuti 75 peserta yang tergabung dalam HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) maupun non-HPI.

Liputan6.com, Banyuwangi Dalam rangka menyambut era new normal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi menggelar pelatihan protokol kesehatan dan uji kompetensi bagi para pemandu wisata.

Pelatihan yang digelar di Pendopo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Rabu (8/7) ini diikuti 75 peserta yang tergabung dalam HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) maupun non-HPI. Selain mendapat pelatihan protokol kesehatan, peserta juga dilatih etika pramuwisata.

"Di era new normal, pariwisata tidak lagi hanya mengedepankan pelayanan yang prima, namun protokol kesehatan yang ketat juga menjadi daya tarik utama," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda.

Bramuda mengatakan, standarisasi protokol kesehatan bagi pelaku wisata merupakan salah satu hal yang sangat penting di era new normal.

"Para tour guide ini harus memiliki sertifikasi kelayakan sebagai pemandu wisata di era new normal, agar wisatawan bisa lebih tenang berwisata di Banyuwangi," jelasnya.

 

Jaminan Rasa Aman Bagi Wisatawan

Uji kompetensi dilakukan sangat ketat terutama untuk protokol kesehatan. Pelatihan melibatkan ahli dari Dinas Kesehatan, praktisi pariwisata, asesor pariwisata, serta akademisi pariwisata.

"Ada tim dari Dinas Kesehatan yang menerangkan bagaimana seharusnya berinteraksi dengan wisatawan agar tercipta wisata aman, bersih, dan sehat. Mereka perlu tahu dan harus menerapkannya," kata Bramuda.

Salah satu peserta pelatihan dari Himpunan Provider Outbound Indonesia, Siswanto, mengatakan sertifikasi tersebut sangat penting baginya. Ini untuk memberikan jaminan kepada para wisatawan yang menggunakan jasanya.

"Dengan sertifikasi ini, kami merasa aman saat melakukan tugas sebagai tour guide. Wisatawan juga merasa nyaman karena kami telah dibekali sertifikat uji kompetensi standar protokol kesehatan," ujar Siswanto. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya