Cara Mencegah Kerusakan Tulang

Ada perbedaan antara OsteoPhorosis dan OstroArhtitis. Keduanya sama-sama gangguan pada tulang.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 07 Sep 2020, 23:49 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2020, 00:30 WIB
tulang belakang
Ilustrasi tulang belakang/Shutterstock.

Liputan6.com, Jakarta - OsteoPhorosis dan OstroArhtitis adalah keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktivitas. OsteoPhorosis sendiri sering disebut patah (hancurnya) tulang yang tak lain sebagai akibat pembentukan tulang baru. Prosesnya lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang lama.

"Ada 'remodelling' tulang pada tubuh manusia. Artinya terjadi proses pembentukan dan penghancuran (tumbuh, kembang) dengan seimbang," kata Menurut spesialis Ortopedi dari Siloam Hospitals Balikpapan, dr Yuliana Rianto, Sp.OT, dalam paparan virtual, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Dia menjelaskan dalam tubuh manusia ada tiga lokasi tulang yang menjadi teramat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Ketiganya yaitu tulang belakang, tulang (leher) pinggul, dan tulang pergelangan (tangan dan kaki).

Sementara OsteoArhtitis adalah suatu jenis peradangan (arthritis) yang terjadi ketika jaringan pada ujung-ujung tulang (sendi) mengalami keausan atau pengapuran.

"Resiko pada OA dapat terjadi antara lain karena kegemukan hingga faktor penuaan," sebut Yuliana.

Sedangkan pada wanita lebih beresiko diakibatkan adanya faktor genetik, riwayat trauma tulang dan lainnya. "Merokok dan kebiasaan mengkonsumsi minuman berakhol turut memicu peningkatan sel-sel penghancur tulang," ujarnya.

Yuliana menjelaskan, bagian dari sendi yang sangat beresiko terjadinya OA yaitu sendi lutut karena penopang berat badan, lalu sendi tangan karena sering melakukan aktifitas, dan sendi pinggul karena kurang beraktifitas.

Cara mencegah dan mengobati OsteoPhorosis dan OsteoArhritis dapat dilakukan melalui terapi tanpa obat, yaitu berolahraga, rutin melakukan gerakan seperti senam atau jalan santai sesuai jarak kemampuan.

"Asupan nutrisi yang cukup, konsumsi susu pada usia dini, phsyoterapi, aktifitas penguatan otot, termasuk cara awal guna awal tindakan pengobatan OP&OA," katanya.

Dia menambahkan, Siloam Hospitals Balikpapan memiliki fasilitas Xray, MRI tulang dari terapi awal hingga pembedahan dan program pemuliham terhadap keluhan OsteoPhorosis dan OsteoArhritis.

Saksikan Video Ini

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya