RS Nur Rohmah Gunungkidul Angkat Bicara Soal Isu 'Mengcovidkan' Pasien

Rumah Sakit Nur Rohmah Kapanewon Playen Gunungkidul membantah kabar telah 'mengcovidkan' pasien. Bagaimana duduk perkaranya?

oleh Hendro diperbarui 27 Nov 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Gunungkidul - Rumah Sakit Nur Rohmah Kapanewon Playen Gunungkidul membantah kabar telah 'mengcovidkan' pasien inisial SM (70). Pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil pemeriksaan uji seka.

Direktur Utama RS Nur Rohmah, Retno Handayani menjelaskan, pada Kamis (19/11) lalu, ada pasien yang datang ke IGD dalam kondisi tak sadarkan diri dan keringat dingin. Sebagai skrining awal di masa pandemi, pihaknya melakukan rapid test kepada siapa saja pasien yang hendak melakukan rawat inap.

"Hasil dari rapid testnya reaktif, rumah sakit kami bukan merupakan rujukan Covid-19, kami meminta pertimbangan kepada keluarga untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan sembari diambil spesmen swab namun pihak keluarga tidak mengjendaki," ungkap Retno.

Namun karena dari pihak keluarga tidak menghendaki, pihaknya lantas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gunungkidul. Dari dinas sendiri menghendaki RS Nur Rohmah melakukan pengambilan spesmen swab dari pasien SM.

"Akhirnya langsung kami isolasi, dan diambil swab. Sembari menunggu hasil swab sebetulnya kami meminta SM ini untuk isolasi di sini, tapi keluarga juga tidak menghendaki, pengennya dibawa pulang," katanya.

Pihak rumah sakit lalu kembali berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan untuk memulangkan pasien rapid test reaktif dengan catatan melakukan isolasi mandiri. Pihak keluarga pun juga telah membuat surat pernyataan bahwa pasien ini dipastikan akan melakukan isolasi mandiri sampai hasil swabnya keluar.

"Memang saat mau pulang itu biaya administrasinya karena belum ada kepastian, hasilnya belum keluar kami memang mengenai biaya administrasi senilai empat juta rupiah tapi begitu keluar hasil swabnya ya kami kembalikan," jelas Retno.

Namun demikian pihaknya menyayangkan pemberitaan di salah satu media masa yang mengatakan RS Nur Rohmah telah 'mengcovidkan' pasien tanpa konfirmasi. Padahal di sisi lain, pihaknya justru berhati-hati dalam menghadapi pasien di masa pandemi ini.

"Hasil swabnya keluar kemarin. Makanya hari ini saya ke rumah SM untuk memgembalikan uang seperti yang ada di dalam kuitansi, uang ini hanya penjamin," kata Retno.

Sementara itu, dari pihak keluarga yang diwakili dari cucu SM, Bambang mengatakan, dirinya menandatangani kuitansi yang berisi pembayaran jaminan lantaran anggaran dari Kemenkes yang belum ada kepastian. Pihaknya juga dalam waktu dekat akan berkunjung ke RS Nur Rohmah Gunungkidul untuk mencari tahu hasil swab dari sang nenek.

"Tapi ternyata dari pihak rumah sakit ke sini, jadinya ya malah kebetulan. Kami dari keluarga juga tidak merasa rumah sakit mengcovidkan si mbah," kata Bambang. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya