Separuh Lebih Warga Garut Menikmati Bantuan Sosial Selama Covid-19

Pemberian bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19, diharapkan memberikan semangat hidup bagi mereka.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 19 Des 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2020, 04:00 WIB
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Garut, Ade Hendarsyah, mengatakan hampir 65 persen penduduk Garut, telah mendapatkan bantuan sosial akibat COVID-19.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Garut, Ade Hendarsyah, mengatakan hampir 65 persen penduduk Garut, telah mendapatkan bantuan sosial akibat COVID-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sekitar 1,7 juta dari 2,6 juta penduduk Garut, Jawa Barat saat ini, telah menikmati bantuan sosial (bansos) yang diberkan pemerintah selama masa Pandemi COVID-19 berlangsung sejak Maret lalu.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Garut, Ade Hendarsyah, mengatakan hampir 65 persen penduduk Garut, telah mendapatkan bantuan sosial akibat COVID-19.

“Mereka menerima bantuan sosial dari 9 pintu bantuan termasuk program BPNT, PKH dan dana desa,” ujarnya, Kamis (17/12/2020) petang.

Besarnya dampak COVID-19, membuat sebagian besar masyarakat Garut tak berdaya akibat penyakit yang berasal dari Virus tersebut. Mereka mulai kehilangan pendapatan, akibat banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK ).

Untuk itu, pemerintah ujar Ade, langsung membuat ragam program stimulus bantuan agar dinikati masyarakat, baik dari bantuan dari pemerintah pusat, provinsi termasuk kabupaten dengan kategori terdampak COVID-19.

Untuk memberikan pelayanan terbaik, lembaganya terus melakukan pemadanan data, sehingga tidak menimbulkan terjadinya data ganda penerima bantuan sosial.

“Jadi bagaimana supaya bantuan ini tidak duplikasi, yang provinsi dia dapat, dari pusat dia dapat, dari kabupaten juga dia dapat,” kata dia.

Dengan upaya itu, diharapkan terjadi pemerataan bantuan yang diberikan, terutama bagi masyarakat terdampak COVID-19. “Supaya tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan,” kata dia.

Ade menyatakan, adanya program bantuan ini, merupakan wujud perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi virus corona ini. “Ada goncangan sedikit saja (berdampak), apalagi goncangannya seperti ini (COVID-19) yang mengglobal sehingga semua terdampak,” kata dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), angka kemiskininan Kabuapten Garut tahun 2019 berada di angka 8,98 persen, sedangkan target penurunan angka kemiskinan pemda Garut ditarget di angka 6,5 persen pada 2024 mendatang.

“Semoga pandeminya cepat berakhir sehingga kita bisa kembali hidup normal,” ujarnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya