Liputan6.com, Mamuju - Empat hari usai gempa Majene Magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju di Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021, masih banyak warga yang tidak tersentuh bantuan. Salah satunya warga yang berada di Pulau Karampuang, hingga saat ini belum merasakan bantuan yang memadai.
Baca Juga
Advertisement
Posisi Pulau Karampuang tepat berada di depan Kota Mamuju. Meski dekat, tak ada sedikit pun bantuan yang menyeberang ke daerah yang dihuni 200 lebih kepala keluarga. Bantuan baru mereka dapatkan setelah TNI AL menyalurkan bantuan pada Senin, 18 Januari 2021.
Jahruddin, salah seorang warga Pulau Karampuang, mengatakan selama empat hari terakhir usai gempa Majene, mereka hanya bertahan dengan bahan makanan seadanya. Bahkan, mereka harus membagi satu liter beras untuk 28 warga yang berada di tenda pengungsian.
"Aparat desa tadi malam memberikan bantuan 1 liter beras, 15 bungkus mi, airnya cuma 20 gelas untuk kami 28 orang," kata Jahruddin kepada Liputan6.com, Senin (18/1/2021).
"Kami warga Karampuang betul-betul berterima kasih sekali untuk bantuan ini. Bantuan ini sangat kami butuhkan saat ini," sambungnya.
Sedangkan, Danlantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Dr Benny Sukandari mengatakan, pihaknya melihat warga di Pulau Karampuang kurang tersentuh bantuan sejak awal gempa Majene. Kurangnya bantuan kemungkinan disebabkan karena posisi mereka yang terpisah dari daratan.
"Untuk itu kami dari Satgas TNI AL yang memang ditugaskan untuk membantu kegiatan di sini, khususnya bisa difasilitasi dengan kapal perang atau kapal angkatan laut lainnya," kata Benny.
"Dengan harapan bisa meringankan sedikit beban saudara-saudara kita di sana," ucapnya.