BUMDes Bersama Banyumas Inisiasi Musyawarah 3.000 Desa di Indonesia

Badan Usaha Milik Desa BUMDes Bersama Brayan Bumi Banyumas menjadi role model kolaborasi antar BUMDes dalam upaya memperkuat kemandirian desa

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 30 Jan 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 21:00 WIB
BUMDes Bersama Brayan Banyumas Jadi Inspirasi Musyawarah Antar Desa Nasional. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
BUMDes Bersama Brayan Banyumas Jadi Inspirasi Musyawarah Antar Desa Nasional. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Banyumas - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Brayan Bumi Banyumas menjadi role model kolaborasi antar BUMDes dalam upaya memperkuat kemandirian desa. Sebanyak 25 BUMDes dari 11 kecamatan di Banyumas bekerjasama saling menguatkan perekonomian desa.

BUMDes Bersama Brayan Bumi Banyumas kini mengelola enam bidang usaha, antara lain pertanian, perdagangan, informasi dan teknologi, hingga bidang energi.

Praktik ini yang kemudian ingin diterapkan di tingkat nasional. BUMDes Bersama Brayan Bumi Banyumas bersama Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, Bantul Yogyakarta menginisiasi Musyawarah Antar Desa Nasional.

"Kami sudah berpraktik selama hampir lima tahun di Banyumas. Sekarang kami diajak untuk memperkuat dalam konteks nasional, harapannya tumbuh kesadaran bersama untuk berkolaborasi," kata Dodiet Prasetyo, Direktur Kemitraan dan Kerja Sama BUMDes Bersama Brayan Bumi banyumas.

Dengan dukungan dana desa dan UU Desa, Dodiet menilai desa semestinya sudah berpikir bagaimana berprestasi. Namun pada kenyataanya, desa justru terjebak pada persoalan administrasi.

"Desa kehilangkan ruhnya, ruhnya punya dana banyak, ada masyarakat yang susah, ya harusnya dibantu, buka lapangan kerja, banyak yang harus dilakukan. PR-nya itu," ujar dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

3.000 Desa dalam MAD Nasional

BUMDes Bersama Brayan Banyumas Jadi Inspirasi Musyawarah Antar Desa Nasional. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
BUMDes Bersama Brayan Banyumas Jadi Inspirasi Musyawarah Antar Desa Nasional. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Inisiatif ini mulai bergulir di berbagai desa. Hingga hari ini, ada sekitar 3.000 desa yang telah mendaftar sebagai peserta musyarawah.

Rencananya musyawarah akan diselenggarakan 12 Februari 2021 secara daring. Mereka yang akan bergabung antara lain delegasi desa, perwakilan asosiasi pemerintah desa, dan asosiasi BUMDes.

Musyawarah ini bertujuan membidani lahirnya Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dalam skala nasional yang akan menjadi wadah kerja sama antardesa di bidang pemerintahan, pembinaan, pembangunan, dan pemberdayaan.

"Salah satu gagasan besarnya, di samping mendorong lahirnya Bumdes Bersama Indonesia sebagai holding BUMDes tingkat nasional, juga diarahkan untuk melahirkan kerja sama di bidang advokasi kebijakan, mediasi, dan paralegal," kata Ketua Panitia Musyawarah Antar Desa, Baitsul Amri.

Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, mengatakan musyawarah ini juga sebagai upaya mengonsolidasikan inisiatif di tingkat desa agar menjadi sebuah ekosistem bersama.

"Sehingga fasilitasi dari pemerintah dan pihak lain bisa diadaptasi. Inisiatif-inisiatif manfaat lainnya pun bisa lahir dari ekosistem ini," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya