DPRD Jabar Usul Pembentukan BUMD Khusus Wisata

Pengelolaan sektor wisata yang profesional, akuntabilitas melalui BUMD dibutuhkan untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor wisata.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Mar 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 23:00 WIB
Ade Kaca, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN tengah melaksanakan reses di Garut, Jawa Barat.
Ade Kaca, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN tengah melaksanakan reses di Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk mengoptimalkan serapan pendapatan daerah dari sektor wisata, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar dari Fraksi PAN Ade Kaca, mengusulkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus wisata kepada Pemerintah Provinsi Jabar.

“Berikan kesempatan agar dikelola BUMD secara leluasa, sehingga ada ruang dan kesempatan untuk lebih mengoptimalkan sektor wisata,” ujarnya saat reses, di Garut, kemarin.

Menurutnya, sektor wisata menyimpan potensi menakjubkan untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah.

“Saya kira sektor yang saat ini bisa mendongkrak pertumbuhan di saat pandemi ya sektor wisata,” ujar dia.

Selain itu, pengelolaan secara optimal dan profesional sektor pariwisata di Jawa Barat penting untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD). “Memang sistem harus diubah jika ingin berubah,” kata dia.

Saat ini ujar legislator dari Garut tersebut, mayoritas pengelolaan potensi pariwisata di wilayah Jawa Barat, masih dilakukan dinas terkait, meskipun di beberapa daerah sudah mulai pelibatan sektor swasta.

“Sudah saatnya provinsi dan kabupaten mengevaluasi kinerja dinas, apakah masih efektif dikelola dinas atau dibentuk khusus BUMD sektor wisata,” kata dia.

Ia mencontohkan kawasan wisata pantai Sayangheulang di wilayah Pamengpeuk Garut, selalu menjadi destinasi wisata yang menjanjikan terutama saat liburan panjang tiba, namun pendapatannya dinilai tidak optimal.

“Wisata pantai Sayangheulang itu saat libur panjang itu pendapatanya bisa hingga Rp 1 miliar,” kata dia.

Ade menyatakan, wilayah Garut yang mayoritas kawasan lahan konservasi memiliki potensi untuk pengembangan sektor wisata ke depan, sehingga dibutuhkan pengelolaan yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan daerah.

“Contohnya Situ Bagendit yang tengah ditata pemerintah, nanti akan menjadi wisata hebat di Jabar karena memiliki keunikan khusus,” ujarnya.

Selain pembenahan manajemen, Ade berharap perbaikan infrastruktur menuju kawasan wisata bisa menjadi prioritas pemerintah dalam mengoptimalkan pendapatan. “Intinya dikelola dengan profesional sehingga memberikan dampak signifikan,” kata dia.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya