Liputan6.com, Palu - Hari lahir Pancasila diperingati anak-anak penghuni Lapas anak Palu secara sederhana. Mereka mengikuti lomba permainan tradisional untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa.
Baca Juga
Advertisement
Perlombaan antarpenghuni kamar di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Palu itu dihelat di lapangan kompleks Lapas di Jalan Dewi Sartika pada Selasa (1/6/2021). Bukan adu tangkas gim online atau PlayStation yang mereka mainkan dalam kompetisi itu, melainkan permainan-permainan khas budaya nusantara seperti Bakiak, memasukkan paku dalam botol, membawa kelereng dengan sendok, serta sepak takraw.
Pihak LPKA Palu sengaja membuat perlombaan itu tepat di hari lahir Pancasila sebagai bagian dari pengetahuan kebangsaan dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Berkompetisi secara berkelompok juga diharapkan bisa mempererat hubungan antar-anak yang sedang menjalani masalah hukum.
"Ini salah satu cara agar anak kita di sini juga meneladani jiwa Pancasila, pilar kebangsaan, dan kebudayaan sebab di tempat yang terbatas ini karakter mereka akan kita bangun dengan cara yang ramah anak,"Â Kepala Kantor Kemenkumham Sulawesi Tengah, Lilik Sujandi saat menyaksikan perlombaan di LPKA Palu, Selasa (1/6/2021).
Perlombaan sore itu diikuti 42 anak yang berusia antara 14 hingga 20 tahun. Rh (20) salah satunya. Katanya, permainan dalam perlombaan itu hampir tidak pernah dia mainkan saat di luar lapas. Dia bahkan kaku saat memainkan bakiak. Namun, dia belajar kekompakan antar-anggota tim untuk memainkannya.
Remaja asal Kota Palu yang sudah 9 bulan menghuni Lapas Anak itu pun mengaku mendapat tambahan pengetahuan tentang kekayaan dan memaknai permainan bangsa Indonesia.
"Jadi lebih tahu permainan bangsa kita. Ternyata juga melatih kebersamaan dan pengertian antarsesama," kata Rehan.
Sepanjang perlombaan yang dibuka oleh Wali Kota Palu, Hadiyanto itu sendiri, tampak suasana keakraban di antara anak-anak tersebut, meski di antara mereka terdapat penghuni baru.