Liputan6.com, Yogyakarta- Kampung Sayidan di Yogyakarta menjadi tenar setelah Shaggydog mengangkat nama kampung itu sebagai judul lagu pada belasan tahun silam. Kampung Sayidan yang terletak di tengah kota Yogyakarta ini ternyata juga memiliki sejarah yang unik.
Berikut empat fakta menarik dan unik Kampung Sayidan Yogyakarta yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Tempat bermukim etnis Arab
Advertisement
Pada masa penjajahan Belanda, kampung ini adalah tempat orang Arab bermukim. Mereka bermatapencaharian sebagai pedagang pada abad ke-19, mengingat kampung itu dekat degan pusat kota dan Pasar Beringharjo yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Namun kini, kampung Sayidan tidak hanya dihuni oleh etnis Arab.
2. Arti nama Sayidan
Kampung Sayidan terletak di Kelurahan Pawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Letaknya tak jauh dari jembatan Sayidan. Konon nama Sayidan berasal dari kata “Sayyidina” yang berarti tuan-tuan Arab.
Setelah orang Arab berpindah dan menyebar di berbagai tempat, baru lah orang Jawa menamai kampung ini dengan nama Sayidan. Akhiran–an dalam bahasa jawa dapat menjadi pemarkah yang bermakna tempat kediaman.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kampung Wisata
3. Kampung wisata
Sebagai kampung bersejarah, meski tak diketahui kapan tepatnya dibangun, kampung Sayidan tentu memiliki banyak potensi wisata. Terletak di wilayah yang strategis, masyarakat Sayidan kemudian memutar otak untuk memanfaatkan hal tersebut.
Warga memural tembok sampai mengecat genting rumah suapaya wisatawan tertarik ketika berkunjung atau melintasi jembatan Sayidan. Warga kampung ini juga sering menggelar festival tahunan, seperti pasar tiban, festival air yang digelar di Sungai Code, atau perayaan 17 Agustus.
4. Ramai saat Ramadan
Saat memasuki bulan Ramadan, kampung Sayidan ramai diserbu pengunjung. Mereka beramai-ramai mengunjungi Pasar Tiban yang rutin digelar sepanjang hari pada bulan suci itu. Pasar Tiban diadakan di sepanjang aliran sungai Code yang mengalir di tengah kampung itu. Di sana, mereka menjajakan kuliner pasar dan kerajinan yang diproduksi warga setempat.
Penulis: Tifani
Advertisement