Siklon Tropis Chanthu Pecah, Waspada Potensi Badai Menjalar dari Barat ke Timur Indonesia

Pecahnya siklon tropis Chanthu di Filiphina menimbulkan efek menarik awan-awan konvektif di kawasan Samudra Hindia, dan berpengaruh di kawasan Indonesia.

oleh Arie Nugraha diperbarui 14 Sep 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 15:00 WIB
ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

Liputan6.com, Bandung - Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (TIVIAM PRSTA-ORPA BRIN), menyebutkan siklon tropis Chanthu di Filiphina telah pecah.

Peneliti Klimatologi TIVIAM PRSTA-ORPA BRIN Erma Yulihastin mengatakan, pecahnya siklon tropis Chanthu di Filiphina menimbulkan efek menarik awan-awan konvektif di kawasan Samudra Hindia, yang saat ini massif karena keberadaan Madden Julian Oscillation (MJO) fase 3.

"Awan konvektif yang terbentuk dalam suatu barisan meridional tersebut membangkitkan badai-badai yang menjalar dari barat ke timur," ujar Erma kepada Liputan6.com di Bandung, Selasa (14/9/2021).

Erma menjelaskan, berdasarkan prediksi Satellite-based Disaster Early Warning System Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer (SADEWA-PRSTA), hujan intensitas moderat hingga lebat diprediksi terjadi pada sore-malam hari di Jawa dan Kalimantan. Hal ini seiring dengan penjalaran badai dari barat ke timur.

Sama halnya dengan hujan dini hari di kawasan utara Jakarta dan sekitarnya yang terjadi pada hari ini sejak tengah malam telah diprediksi oleh SADEWA-PRSTA.

"Hujan tersebut dibangkitkan oleh awan skala meso (Mesoscale Convective Complex, MCC) yang tumbuh di Samudra Hindia dekat timur Sumatra Selatan dan selatan Jawa Barat," kata Erma.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Hujan Merata di Jabar Bagian Selatan dan Tengah

Erma menjelaskan pertumbuhan MCC tersebut terangkai dengan MCC lainnya yang terdapat di Laut Jawa dekat selatan Kalbar, di atas Kalbar, dan di Singapura.

Rangkaian MCC yang membentang dari selatan ke utara tersebut dipengaruhi proses pecahnya siklon tropis Chanthu di Filiphina.

"Hujan intensitas moderat sejak dini hari ini diprediksi akan bertahan hingga pukul 08.00 WIB. Namun demikian, hujan intensitas ringan diprediksi terjadi secara persisten hingga siang bahkan sore hari di sejumlah tempat di kawasan Jabodetabek," ungkap Erma.

Bahkan pada sore hari, hujan juga diprediksi terjadi merata di kawasan selatan dan tengah Jawa bagian barat dari pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.

Pembentukan hujan tengah malam hingga dinihari di bagian utara Jakarta tersebut mendapat pengaruh dari hujan sore hari sebelumnya, yang telah terbentuk di kawasan Lampung dan sekitarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya