Liputan6.com, Tasikmalaya Sejumlah peternak ayam petelur di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, meminta pemerintah segera turun tangan memberikan solusi, di tengah anjloknya harga telur saat ini.
Upaya permintaan subsidi hingga pembelian telur oleh pemerintah, menjadi solusi yang mereka harapkan untuk menyelamatkan usahanya.
“Jangan biarkan petani atau peternak dengan kondisi keterpurukan ini berpikir untuk beralih ke usaha lain,” ujar Nandang Suryana, salah seorang peternak ayam petelur kota Tasik, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, keterpurukan harga jual telur ayam saat ini cukup memukul keberlangsungan usaha budidaya ayam petelur di kota Santri. Walhasil, hadirnya pemerintah bisa menjadi solusi bagi mereka.
“Bisa jadi telurnya seluruhnya dibeli pemerintah, masuk gudang nanti setelah dari gudang apakah akan dijual lagi ke masyarakat atau digratiskan itu bukan soal,” kata dia.
Kedua, para peternak meminta subsidi dari pemerintah, untuk meringan beban operasional dalam menjalankan budidaya ayam petelur. “Minimal peternak tidak terlalu mengalami kerugian,” ujar dia.
Ia mencontohkan saat ini biaya per kilogram telor berada di kisaran Rp16 ribu, sehingga pemerintah bisa memberikan subsidi beberapa ribu, untuk menekan biaya produksi menjadi Rp12 ribu per kilo.
“Sekalipun harga telur anjlok petani tidak terlalu merugi karena biaya produksi dibantu pemerintah,” pinta dia.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya Tedi Setiadi mengaku sulit untuk mengabulkan permintaan peternak, di tengah kesulitan keuangan yang sulit akibat Covid-19.
“Ini jadi PR besar kami agar bagaimana para peternak harga jualnya kembali normal,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kekurangan Stok
Data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, mencatata harga telur per kilogram di Kota Tasikmalaya saat ini berada di angka Rp14.900 per kilogram.
Sedangkan harga jual ditingkat pengecer berada di interval Rp18.000 - Rp19.000 per Kg. “Biasanya pada saat normal harganya Rp18.000 hingga Rp 20.000 per kg,” ujar Tedi menambahkan.
Menurutnya, kondisi harga telur ayam di Kota Tasik, memang terus mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir. Saat ini produksi telur peternak lokal baru sekitar 116 ton per bulan, sementara kebutuhan mencapai 464 ton perbulan atau per tahun sekitar 5.565 ton.
Dari data itu, ada kekurangan telur hingga 358 ton per bulan, yang biasa disuplai dari wilayah Blitar dan daerah Jawa Timur lainnya. “Jadi petani di kita baru bisa memenuhi 30 persen dari kebutuhan,” kata dia.
Tedi mengakui, sempitnya lahan di wilayah kota Tasik, menjadi persoalan dalam pengembangan budidaya ayam petelur. “Karena wilayah kita sudah padat penduduk, sehingga saat mau membuka peternakan ayam petelur selalu didemo warga karena bau dan lainnya,” kata dia.
Advertisement