Mencari Formula Tepat untuk Guru Matematika Pengajar Siswa Difabel

Farida menambahkan, dengan beragam jenis disabilitas pada anak didik di SLB dan sekolah inklusi, mereka tetap memiliki peluang yang sama untuk mempelajari, memahami, dan menggunakan ilmu matematika.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2021, 16:31 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 16:11 WIB
Seameo for Qitep in Mathematics (Seaqim) menggelar simposium dan workshop "Redefining The Needs of Special Education Students for Mathematics in Southeast Asia" di Yogyakarta. (Istimewa)
Seameo for Qitep in Mathematics (Seaqim) menggelar simposium dan workshop "Redefining The Needs of Special Education Students for Mathematics in Southeast Asia" di Yogyakarta. (Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Seameo for Qitep in Mathematics (Seaqim) menggelar simposium dan workshop "Redefining The Needs of Special Education Students for Mathematics in Southeast Asia" di Melia Purosani Hotel Yogyakarta, pada 14-16 Oktober 2021.

Deputy Director for Program at Seameo for Qitep in Mathematics Farida Nurhasanah mengatakan, acara ini bertujuan mengkaji kebutuhan para guru yang mengajar mata pelajaran matematika bagi siswa difabel baik di SLB maupun sekolah inklusi, agar dapat merumuskan suatu desain program pelatihan bagi guru-guru tersebut.

“Melalui simposium ini, peserta antar dapat saling bertukar informasi dan belajar. Berdasarkan hasil survei, guru-guru yang mengajar matematika di SLB dan inklusi mayoritas bukan lulusan pendidikan matematika sehingga mereka membutuhkan dukungan terkait konten matematika seperti media pembelajaran yang digunakan, dan cara mengajar yang menyenangkan dan bermakna sesuai potensi dan kondisi para siswa,” ujarnya.

Farida menambahkan, dengan beragam jenis disabilitas pada anak didik di SLB dan sekolah inklusi, mereka tetap memiliki peluang yang sama untuk mempelajari, memahami, dan menggunakan ilmu matematika hingga level tinggi jika diberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dibutuhkan

Direktorat PMPK DR Baharudin mengatakan, simposium dan workshop ini sangat dibutuhkan guru-guru SLB dan inklusi untuk meningkatkan kualitas dalam mengajar matematika bagi siswa difabel.

Acara ini merupakan simposium terbesar dan yang pertama di Indonesia yang digelar bersamaan secara luring dan daring.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya dari Balai Bahasa DIY Imam Budi Utomo, Kepala BPCB Zaimul Azzah, LPMP DIY Dody Arianto, Balai Paud Dikmas DIY Eko Sumardi, Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja, Kepala GTK Disdikpora DIY Bakhtiar Nur Hidayah, Kepala BBPMPV Seni Budaya Sarjilah, dan Direktur Seameo for Qitep in Mathematics Sumardyono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya