Liputan6.com, Ubud - Terpuruk lalu bangkitlah. Kini, Bali telah memiliki wadah sekaligus harapan bagi para pelaku UMKM negeri untuk bisa menggerakkan dan memajukan kembali perekonomiannya.
Yayasan Mudra Swari Saraswati, yayasan nirlaba yang menaungi Ubud Writers & Readers Festival, Ubud Food Festival, dan KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival memprakarsai hadirnya Ubud Artisan Market sejak Desember 2020.
Ubud Artisan Market (UAM) adalah sebentuk inisitif demi mendukung bangkitnya perekonomian lokal selama masa pandemi, menciptakan kesempatan bagi usaha mikro, kecil, menengah para pengusaha muda di Bali dan untuk menciptakan keterampilan baru, lapangan pekerjaan, pendidikan pun untuk menghidupkan kembali Ubud.
Advertisement
Ada 306 UMKM telah menjadi bagian dari UAM di mana mereka merupakan usaha yang berdiri sebagai dampak terpuruknya pariwisata akibat pandemi Covid-19. UAM pun menyediakan platform bagi masyarakat Bali yang ingin mengubah karier baru dan menjadi wirausaha yang inovatif.
Simak video pilihan berikut ini:
Inisitif Ubud Artisan Market (UAM)
UAM menumbuhkan rasa kebersamaan bagi para pelaku kreatif dan pengusaha muda di seluruh Bali dengan menyediakan ruang bagi bisnis ini untuk tumbuh, berjejaring dan terhubung dengan lebih banyak orang.
Bertempat di Taman Baca, Jl Raya Sanggingan Ubud pada 5 dan 6 Februari 2022, UAM menghadirkan 68 UMKM, workshop, diskusi seni, budaya, pemutaran film dan pertunjukan musik.
Â
Advertisement
Workshop Melukis
Made Griyawan, seorang seniman terkenal dari sekolah seni lukis tradisional Bali Batuan dihadirkan dalam UAM Februari lalu. Workshop ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas pengunjung, sekaligus memberikan kesempatan bagi pengerajin dan seniman untuk membagi pengetahuan mereka dengan orang lain dan secara tidak langung mengenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Artisan Talks
Kali ini menampilkan gerakan komunitas lokal, pengusaha, seniman, musisi atau pun budayawan untuk mendiskusikan isu menarik terkini. Sesi Artisan Talks pernah menghadirkan Spin Sugar Bali, sebuah komunitas DJ, kolektor rekaman dan musik, yang berdiskusi tentang piringan hitam dan seni rilis musik fisik serta diikuti dengan pertunjukan DJ dengan menggunakan piringan hitam. Sesi lainnya juga tidak kalah menarik dengan menghadirkan seniman muda Bali, Rakajana yang membagikan kiat suksesnya mengeksplorasi dunia seni baru NFT.
Weaving Stories: Textile of Bali
Ubud Artisan Market ikut serta dalam penyelenggaraan acara kebudayaan dan pengembangan industri kain lokal Bali. Weaving Stories: Textile of Bali menjadi tajuk acara pameran yang secara khusus menghadirkan para penenun dan pengerajin Bali. 12-13 Februari di Indus Restoran. Dengan mengajak pengerajin kain tenun dari Pejeng, Gianyar, Negara, Nusa Penida, Tenganan dan Singaraja guna memamerkan karya mereka sekaligus mendemonstrasikan cara menenun dan juga berdiskusi bersama tentang isu pelestarian kain tradisional Bali melalui diskusi panel dan pemutaran film.
"Kami berharap bahwa tahun 2022, dapat menawarkan lebih banyak dukungan bagi para wirausaha muda. Sangat menarik untuk menyaksikan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan bisnis mereka selama pandemi Covid-19 dan saya berharap dapat melihat mereka semua berkembang lebih baik lagi tahun ini," kata Janet Deneefe selaku pendiri UAM menjelaskan visi acara yang didirikannya tersebut.
UAM merupakan pra-acara dari dua festival besar tahunan yaitu Ubud Food Festival 2022 dan Ubud Writers & Readers Festival 2022. Selanjutnya, UAM akan digelar lagi pada 26 dan 27 Maret 2022 mendatang yang akan menampilkan pameran dan workshop dari pelukis Bali, I Wayan Januariawan "Donal".
Rangkaian acara ini merupakan bukti keantusiasan Yayasan Mudra Swari Saraswati untuk terus menyelenggarakan berbagai program menarik, bermanfaat, dan berdampak.