Liputan6.com, Nusa Dua - Sebagai tuan rumah, Pemerintah Indonesia memperkenalkan produk khas Indonesia dalam ajang Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali tanggal 23 hingga 28 Mei 2022. Salah satunya yakni kain endek.
Pemerintah menjadikan kain endek sebagai salah satu souvenir di ajang GPDRR. Bukan dengan bentuk lembaran kain, melainkan dibuat kain masker dan tas.
Untuk diketahui endek merupakan kain tenun yang berasal dari Bali yang memiliki ciri khas khusus dari lewat, corak, dan warna alam yang digunakan.
Advertisement
Kain endek yang menggunakan pewarna berbahan alami lebih aman terhadap kulit yang sensitif, lebih ramah lingkungan, dan pewarna alami ini diekstrak dari tumbuh-tumbuhan.
Advertisement
Baca Juga
Warna yang dipakai untuk masker souvenir GPDRR di Bali adalah berwarna cokelat pastel. Sementara, bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit akar mengkudu dan kraras atau daun pisang kering.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Inovasi Produk Ekonomi Kreatif
Menariknya, peserta GPDRR dengan sangat percaya diri menggunakan masker endek di acara pertemuan yang membahas tentang penganggulangan resiko bencana tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap endek Bali bisa mendunia setelah dipromosikan melalui suvenir atau buah tangan khusus bagi delegasi GPDRR.
"Endek Bali ramah lingkungan sesuai dengan implementasi pariwisata berkonsep berkelanjutan. Kita harapkan endek Bali ini bisa mendunia melalui penyelenggaraan GPDRR 2022 ini, sehingga bisa berdampak baik pada kebangkitan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembuka peluang usaha," kata menteri Sandiaga Uno di Bali, Sabtu (28/5/2022).
Ia menunjukkan souvenir yang dibentuk menjadi masker dan tas itu berasal dari produk ekonomi kreatif masyarakat Bali. Menurutnya, itu adalah inovasi produk ekonomi kreatif sebagai contoh bentuk kesiapan Indonesia dalam menyambut tatanan ekonomi baru.
"Inovasi produk ekraf seperti ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sanggup memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi global yang mengedepankan konsep keberlanjutan," tutur dia.
Advertisement