'Maambiak Tanah', Awal Prosesi Pesta Budaya Hoyak Tabuik di Pariaman

Prosesi hoyak tabuik Pariaman sudah dimulai ditandai dengan maambiak tanah.

oleh Novia Harlina diperbarui 02 Agu 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 12:00 WIB
Tradisi tabuik Kota Pariaman ditandai dengan prosesi 'maambiak tanah'. (Liputan6.com/ ist)
Tradisi tabuik Kota Pariaman ditandai dengan prosesi 'maambiak tanah'. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Pariaman - Pesta budaya tabuik di Kota Pariaman, Sumatera Barat adalah salah satu tradisi yang digelar setiap tahun. Tabuik diambil dari bahasa arab yakni tabut yang bermakna peti kayu.

Konon, dari cerita turun-temurun nama tabuik berkisah soal legenda kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut burak.

Legenda tersebut menceritakan, setelah cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Husain bin Ali wafat pada 10 Muharram, kotak kayu berisi potongan jenazah Husain diterbangkan ke langit oleh burak.

Oleh sebab itu, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari burak yang sedang menjujung tabuik di punggungnya.

Kemudian tabuik terdiri Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang, tabuik pasa atau pasar adalah wilayah yang berada di sisi selatan dari sungai yang membelah kota tersebut hingga ke tepian Pantai Gandoriah.

Lalu tabuik subarang berasal dari daerah subarang (seberang), yaitu wilayah di sisi utara dari sungai atau daerah yang disebut sebagai Kampung Jawa.

Perhelatan tabuik selalu ditandai dengan maambiak tanah yakni ritual mengambil tanah dari dasar sungai dengan cara menyelam. Tahun ini tabuik Pariaman digelar mulai 30 Juli hingga 14 Agustus 2022.

Prosesi maambiak tanah, juga diiringi anak-anak dengan melakukan arak-arakan, baik Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang.

Anak-anak tersebut membawa galah bambu sepanjang 2-3 meter, yang mana di ujungnya diikatkan bendera warna hitam dan putih serta lampu sumbu minyak tanah.

Sepanjang arakan, juga terdengar gandang tasa yang saling sahut-sahutan tanpa henti, membakar semangat para anak nagari dan pengunjung serta masyarakat yang mengiringi prosesi Maambiak Tanah ini.

Ketika maambiak tanah, seluruh tubuh si pengambil tanah masuk ke dalam sungai. Setelah menyelam, mereka langsung mengambil tanah yang ada di dalam dasar sungai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prosesi 'Maambiak Tanah'

Selanjutnya, tanah dimasukkan ke dalam belanga dan dibungkus dengan kain putih, lalu diletakkan di dalam baki yang telah disediakan.

Setelah itu, tanah yang diletakkan di dalam baki, diarak menuju Rumah Tabuik masing-masing dengan nyala obor atau lentera yang dibawa oleh anak tabuik, untuk diletakkan di masing-masing rumah tabuik.

"Prosesi maambiak tanah melambangkan bahwa manusia berasal dari tanah dan akan dikembalikan ke tanah, dan tanah yang diambil pun melambangkan kesucian manusia," kata Ketua Panitia Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022, Elfis Chandra, Senin (1/8/2022).

Selain itu, maambiak tanah dilaksanakan di dua tempat, untuk Tabuik Pasa, pelaksanaan prosesi ini di aliran sungai kecil di Kelurahan Alai Galombang.

"Sementara Tabuik Subarang, melaksanakan prosesinya di aliran sungai Batang Piaman di Desa Pauh Timur, yang sama sama berada di Kecamatan Pariaman Tengah," Elfis menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya