Pensiunan Perwira Polri Diduga Pukuli Siswa Sekolah Dasar

Siswa SDN Kranggot, Kota Cilegon, Banten, diduga dipukuli pensiunan perwira polri berpangkat AKBP pada Sabtu, 27 Agustus 2022 lalu. Peristiwa kekerasan di dekat sekolah dasar itu dibenarkan oleh, Raman, kepala sekolah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 30 Agu 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2022, 02:00 WIB
ilustrasi kekerasan pada anak
ilustrasi: Stop Kekerasan pada Anak. (Foto: Liputan6.com).

Liputan6.com, Cilegon - Siswa SDN Kranggot, Kota Cilegon, Banten, diduga dipukuli pensiunan perwira polri berpangkat AKBP pada Sabtu, 27 Agustus 2022 lalu. Peristiwa kekerasan di dekat sekolah dasar itu dibenarkan oleh, Raman, kepala sekolah.

Raman bercerita, kala itu, terjadi keributan saat siswa bermain sepak bola. Bukannya dilerai, siswa yang ribut malah dipukuli oleh pensiunan polri tersebut.

"Dikiranya di situ berantem, ketemu pak polisi yang rumahnya deket di situ, bukannya dilerai, secara baik-baik, katanya malah dipukuli. Ketika sudah main pukul, orangtua kan enggak terima, orang dikejar sampai ke sekolah, ke dalam kelas, disaksikan juga sama gurunya," kata Kepala SDN Kranggot, Raman, kepada awak media, Senin (29/08/2022).

Raman mengaku sudah berusaha mempertemukan antara orangtua murid dengan pensiunan polisi berpangkat AKBP itu, tetapi orangtua tetap ingin melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum untuk memberi efek jera.

Polres Cilegon sendiri sudah mendatangi sekolah untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), termasuk memeriksa sejumlah saksi.

"Tadi sudah dikumpulkan orangtua, tapi pengin tetep dilanjutkan, biar ada rasa jera. Visum kayanya salah satu orangtua, tapi saksinya banyak. Dari polres juga lagi olah TKP. Masa anak kecil harusnya dilerai, itu mah dipukulin," terangnya.

Pensiunan Perwira Polri Membela Diri

Pensiunan perwira polri berpangkat AKBP pun angkat bicara. Dia mengaku tidak melakukan kekerasan, melainkan hanya melerai pelajar yang ribut di pinggir jalan dekat sekolahnya.

Kala itu, dia sedang mengendarai sepeda motor, kemudian di jalan melihat keributan antarpelajar dan dilerai olehnya. Dirinya mengaku pihak sekolah tidak melihat langsung keributan tersebut.

"Informasi awalnya mereka itu pada berantem, saya cuma misahin, enggak mukulin. Di dekat rumah saya, itu kejadian aslinya. Pihak sekolah kan enggak tahu, saya kan yang di lokasi kejadian hari Sabtu itu," kata AKBP YJ, Senin (29/08/2022).

Dia mengaku mengejar siswa SD hingga ke dalam sekolah, tetapi tidak melakukan kekerasan. Alasan dia mengejar, lantaran ada siswa yang mengaku dipukul oleh pelajar yang kabur tersebut.

Selang beberapa hari dia dikagetkan ada orangtua yang mengeluhkan anaknya dipukul. AKBP YJ berkilah tidak melakukan kekerasan, bahkan ada anak tetangganya yang ikut dipisahkan olehnya.

"Besoknya orangtua murid bilangnya dipukul segala macem, ya enggak tahu saya, orang enggak ada pukulan segala macam. Itu jam belajar sekolah, kenapa di luar, kenapa berantem," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya