Liputan6.com, Jayapura - Turnamen Yuris Jayapura yang merupakan kepanjangan dari Yunus-Haris akan menjadi awal kebangkitan kembali klub Persidafon Dafonsoro kebanggaan masyarakat di Kabupaten Jayapura.
Nama Yuris diambil dari nama depan Bupati Jayapura, Yunus Wonda dan Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S Yocku.Turnamen Yuris I Cup 2025 menjadi babak baru pemerintah Kabupaten Jayapura untuk lebih serius mengembangkan olahraga, khususnya sepak bola.
Advertisement
Advertisement
Turnamen Yuris Cup U-22 digelar mulai 10 Mei 2025 dan diikuti 32 tim. Turnamen ini dipastikan tak menggunakan APBD, murni dari kocek pribadi Yunus dan Haris serta sumbangan sponsor.
Wakil Bupati Haris Richard S. Yocku menjelaskan pihaknya berkomitmen menghidupkan kembali kebangkitan Persidafon yang mati suri.“Kabupaten Jayapura memiliki banyak pemain hebat, namun minimnya turnamen menjadi salah satu sebab terkendala pembinaan berkelanjutan dan minimnya regenerasi pemain ,” kata Haris di sela-sela rapat bersama panitia Turnamen Yuris di Sekretariat Panitia, Stadion Barnabas Youwe (SBY) Sentani, Rabu malam (23/4/2025).
Haris yakin Turnamen Yuris menjadi ajang pengembangan atlet usia dini yang harus diimbangi dengan penyelenggaraan kompetisi yang berkesinambungan.“Usia dini ada, tapi tanpa turnamen, pasti akan kehilangan pemain handal,” sambung Haris.
Kebangkitan Persidafon
Ketua Panitia Pelaksana Turnamen Yuris Cup I U-22, Agustinus Ferre menjelaskan turnamen ini sekaligus mendukung 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jayapura, khususnya dalam membangkitkan sepak bola.
Sejumlah tim yang sudah mendaftar yakni Orion, Orange Aspul, Yahim, Mutiara Hitam, Nore Putra, Cycloop Putra, Denfale, Putali, Immanuel Sentani, Farbes, SSB Brasa Ariyau, Kopastalar, Wajo FC, SSB Petra, Black Santos FC, Nendali FC, Persiboi, Real Gunmer FC, Pasifik Muda, Krime FC, Persiyamo, Bambar Putra, Yoka, Yoga Ayapo, PTN Bandara, dan PS GSM Donday.
“Kami berharap akan banyak talenta atlet muda untuk memperkuat Persidafon Dafonsoro, klub kebanggaan masyarakat Jayapura yang kini tengah berusaha bangkit,” ujarnya.
Persidafon Dafonsoro berdiri pada 1970. Klub ini berhasil promosi dari kasta kedua pada 2010. Bahkan Persidafon mampu menarik mantan kapten Persipura, Eduard Ivakdalam.Musim 2011, Persidafon hanya mampu bertahan di kasta tertinggi setelah finis di peringkat ke-10 klasemen akhir.
Akhirnya, Persidafon tak kuat menandingi rivalitas dan pamor Persipura. Senasib dengan Persiwa, pada 2013, Persidafon terdegradasi ke kasta kedua setelah finis di urutan ke-17.Kini, klub ini semakin tenggelam, bahkan tak pernah terdengar lagi namanya.
Advertisement
