Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Angelo Wake Kako menanggapi kisruh pergantian Wakil Ketua MPR dari unsur senator. Pergantian itu membuat marwah DPD dipandang sinis oleh masyarakat.
"Jangan sampai energi kita dihabiskan ke isu yang tidak substantif seperti pergantian Wakil Ketua MPR," tegas Angelo, Selasa (13/9/2022).
Angelo menekankan bahwa tugas terbesar pimpinan dan seluruh Anggota DPD adalah penguatan terhadap kelembagaan perwakilan daerah yang selama ini kurang kuat dalam menjalankan kewenangannya.
Advertisement
Dengan itu, ia meminta kepada seluruh pimpinan DPD yang berjumlah empat orang agar solid dan memutuskan sesuatu dengan cara kolektif kolegial karena mereka semua adalah speaker lembaga perwakilah rakyat.
"Harus akur semua dan jangan membuat kisruh lembaga," wanti-wanti dia.
Angelo mengungkap awal kekisruhan di lembaga DPD berawal dari pencopotan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad tanpa melalui mekanisme mestinya. Mantan Gubernur Gorontalo itu dicopot usai Sidang Paripurna DPD pada 18 Agustus 2022 yang dibungkus dengan penyampaian mosi tidak percaya oleh puluhan Anggota DPD untuk menarik Fadel dari jabatan wakil ketua MPR.
Padahal agenda awal dalam Sidang Paripurna DPD itu kata dia adalah untuk melaporkan kinerja Wakil Ketua MPR dari unsur DPD selama tiga tahun ini. Tapi, tiba-tiba berubah menjadi proses politik pelengseran.
Ikut Tandatangan
"Awalnya saya juga ikut menandatangani mosi tidak percaya itu karena Pimpinan DPD mengklaim telah rapat pimpinan (rapim) dan juga Badan Musyawarah (bamus)," kata dia.
Namun di tengah jalan, ternyata dua pimpinan DPD yaitu, Wakil Ketua DPD Nono Sampono dan Sultan Baktiar Najamudin menarik kembali mosi tidak percaya terhadap Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.
"Jadi ini membuktikan proses pergantian Wakil Ketua MPR ada yang tidak klir dan ada pihak yang mengangkangi," tudingnya.
Atas mundurnya dua Wakil Ketua DPD, Angelo mengaku juga telah mencabut tanda tangan dan dukungan mosi tidak percaya terhadap Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.
Advertisement