Tips Menangani Cedera Ringan dan Berat

Jika mengalami cedera ringan segera istirahatkan tubuh diikuti dengan metode penanganan RICE.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 05 Mar 2023, 15:27 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 00:13 WIB
Sports Clinic Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) menyelenggarakan gathering bagi Knee Injury Warriors atau pejuang cidera lutut.
Sports Clinic Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) menyelenggarakan gathering bagi Knee Injury Warriors atau pejuang cidera lutut.

Liputan6.com, Tangsel - Cedera olahraga terbagi dua, yakni cedera ringan dan berat. Cedera ringan umumnya berupa keseleo (spain), regangan (strain) dan memar (bruise) yang mengenai jaringan lunak seperti otot maupun jaringan keras seperti tulang.

Jika mengalami cedera ringan segera istirahatkan tubuh diikuti dengan metode penanganan RICE atau Rest, Ice, Compression dan Elevation. Hindari penggunaan balsam dan sejenis yang dapat menimbulkan efek panas/ menghangatkan.

Jika keseleo pada area kaki letakkan tungkai kaki lebih tinggi dari posisi jantung untuk membantu mengeluarkan cairan pada daerah pembengkakan.

Sedangkan untuk cedera berat harus segera berkonsultasi dengan tenaga profesional yaitu dokter kesehatan olahraga. Dengan pemeriksaan yang komprehensif dokter dapat mengetahui penanganan yang tepat terkait cedera yang dialami, apakah perlu dilakukan tindakan operasi atau cukup dengan terapi non operasi.

Terkait itu, Sports Clinic Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) menyelenggarakan gathering bagi Knee Injury Warriors atau pejuang cidera lutut. Menghadirkan dr. Sapto Adji, Sp.OT (spesialis bedah ortopedi) dan dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO (spesialis kesehatan olahraga), acara ini diadakan secara khusus bagi Knee Injury Warriors , yaitu komunitas pasien-pasien pasca operasi lutut atau orang-orang yang memiliki masalah seputar lutut.

Selain masyarakat umum komunitas ini juga diikuti oleh atlet profesional. Acara ini juga ditayangkan secara live di akun YouTube RSPB dengan tujuan agar masyarakat umum dapat turut menyimak materi edukasi yang diberikan sehingga meningkatkan kesadaran terhadap resiko cedera akibat olahraga.

"Gathering dengan komunitas ini kami lakukan sebagai salah satu wadah berbagi pengalaman antar para penyintas cedera olahraga maupun bagi orang yang sedang mengalami permasalahan seputar cedera olahraga," kata Dr. Martha M.L. Siahaan, CEO RSPB.

“Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat menambah wawasan seputar knee injury baik bagi anggota komunitas maupun masyarakat umum.”

Sports Clinic RSPB sendiri memberikan pelayanan terpadu dan komprehensif bagi penanganan seluruh masalah kesehatan seputar aktivitas olahraga, baik olahraga prestasi (untuk para atlet), maupun olahraga rekreasi (yang biasa dilakukan sendiri atau di pusat kebugaran).

Sports Clinic RSPB dilengkapi dengan fasilitas dan tim dokter ortopedi, kesehatan olahraga dan rehabilitasi medik yang akan membantu para pasien bukan hanya kembali pulih dari cidera namun dapat melakukan aktivitas olahraga kembali seperti sediakala.

Dr Martha menjelaskan pasien Sports Clinic RSPB yang menjalani tindakan operasi oleh dokter spesialis bedah ortopedi akan diberikan terapi yang dilatih oleh tim dokter spesialis kesehatan olahraga. Terapi ini sangat berguna untuk meningkatkan kembali kekuatan fungsi tubuh pasca cedera dan operasi.

“Selain itu terapi juga dapat memperbaiki kemampuan jantung dan paru-paru pasien sehingga mereka siap kembali ke lapangan.”

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya